TANAH LAUT – Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan Ahmad Hairin mengatakan 800 hektare hutan di wilayah Tanah Laut hangus terbakar akibat musim kemarau tahun ini berkepanjangan.
“Kebakaran hutan seluas 800 hektare tersebut di beberapa kecamatan dan kawasan hutan di daerah ini,” kata Ahmad Hairin di Pelaihari, Pada Hari Kamis (15/10).
Menurut dia, dari hasil inventarisasi hutan terbakar seluas 800 hektare tersebut masuk dalam wilayah kawasan hutan kemasyarakatan, hutan produksi dan hutan lindung.
Selain itu, jelas dia, kebakaran juga terjadi di tiga gunung termasuk dalam kawasan hutan seperti Gunung Tikup, Gunung Batu Mandi, dan Gunung Kayangan.
Dia mengatakan, tidak saja kebakaran hutan terjadi di Tanah Laut, namun kebakaran lahan petani di beberapa kecamatan juga terjadi saat kemarau tahun ini.
Namun, sebut dia, untuk lahan pertanian warga terbakar itu keadaannya sudah tidak ada tanaman padi, karena sudah selesai dipanen.
Untuk lahan pertanian yang terbakar akibat kemarau tahun ini, ungkap dia, diperkirakan seluas 10 ribu hektare, terutama di Kecamatan Kurau, Kecamatan Bati-Bati dan Kecamatan Bumi Makmur.
Kebakaran hutan juga menimbulkan fenomena baru, yakni dengan munculnya hewan langka ke permukiman warga di beberapa desa, katanya tanpa menyebut nama jenis hewan tersebut.
Munculnya hewan langka tersebut diduga akibat habitannya sudah hangus terbakar, sehingga mencari makan dan berlindung terpaksa ke permukiman warga.
“Untuk itu saya meminta warga tidak membakar apa saja di sekitar permukiman saat musim kamarau, sebab hal itu dapat membahayakan lingkungan sekitar,” ujarnya. [] ANT