KETAPANG – Petani di Desa Sungai Bakau Kecamatan Matan Hilir Selatan mengeluhkan bantuan sumur pantek karena dinilai tidak tepat sasaran.
Lantaran letak atau posisi dibangunnya sumur pantek itu tidak tepat sasaran. Pasalnya lebih parah lagi yang mendapatkan bantuan itu hanya di lokasi para pejabat .
“Orang-orang yang dapat bantuan itu di sini hanya pejabat saja. Kepala Desa dan Pak Hendri Sibuea dan Pak Tarji di Dinas Pertanian dan Peternakan,” kata Adi (38) di Ketapang di lahan pertaniannya Desa Sungai Bakau, Pada Hari Minggu (18/10).
Hendri Sibuea adalah Kepala Bidang Pengelolaan Lahan dan Air Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Ketapang.
“Seharusnya bantuan itu untuk petani yang kurang mampu. Tapi yang mendapat sumur tersebut orang-orang kaya,” katanya lagi.
Lebih lanjut Adi menjelaskan sebenarnya jika letak sumur pantek tepat sasaran. Di antaranya jarak sumur dibangun secara adil dan sesuai kebutuhan. Meski pun harus dibangun di tanah para pejabat tersebut ia menegaskan tidak masalah.
“Sebenarnya sesuai rencana bantuan dari depan jalan didirikan satu. Kemudian jarak sekian ratus meter didirikan satu lagi hingga empat dibagi rata. Tapi yang dibangun sekarang menumpuk dan tidak untuk membantu masyarakat setempat yang bertani,” kata dia.
Adi mengatakan, di ujung jalan pertama memang dibangun di tanah warga dan cukup membantu warga sekitar. Namun setelah itu pembangunan sumur pantek di daerahnya terkesan dimonopoli orang berduit.
“Pertama dibangun di tanah Pak Mukai. Kemudian sekitar 1 kilometer baru dibangun di tanah pak kades. Sekitar 200 meter lagi di tanah Pak Pudin dan sekitar 100 meter lagi di tanah Pak Hendri itu. Di ujung ini kan jaraknya berdekatan,” jelasnya.
Ia menambahkan bahkan tepat di sebelah tanah Hendri Sibuea sebelumnya juga dibangun sumur pantek. “Di ujung lahan ini lebih parah lagi. Sumur pantek dibangun di tanah Pak Hendri dan Tarji orang Distanak. Pada hal tanah mereka bersebelahan,” ucapnya.
Pantauan di lahan pertanian yang dimaksud warga ini. Memang terlihat ada beberapa bangunan sumur pantek menggunakan mesin air bisa dan mesin tenaga surya. Kemudian apa yang dikeluhkan warga memang benar.
Pembangunan sumur pantek ini terlihat sangat janggal dan tidak tepat sasaran. Lantaran pada pembangunan di ujung lahan terlihat menumpuk. Hanya jarak beberapa ratus meter saja didirikan hingga beberapa sumur pantek.
Padahal di tengah-tengah lahan yang mayoritas milik warga tidak ada dibangun. Lebih parah lagi ada dua lahan berdampingan masing-masing didirikan sumur pantek. Lahan inilah yang dimaksud warga milik pejabat di Distanak Ketapang. [] ANT