SAMARINDA – Pasca keputusan MA yang memenangkan kubu Aburizal Bakrie (ARB), mencuat wacana bakal meleburnya dua kubu yang selama ini berseteru, termasuk kepengurusan daerah.
Hal ini tidak menjadi persoalan bagi Golkar kubu Agung Laksono (AL) di Kaltim. Arafat Zulkarnaen, Sekretaris Golkar Kaltim versi AL, mengatakan, pihaknya siap bergabung dengan syarat kader dari kubunya diakomodir dalam struktur kepengurusan.
Arafat menyatakan kesiapannya bergabung ke kubu ARB selama syarat itu menjadi kesepakatan. Namun, dia mengatakan, sejauh ini AL belum mengeluarkan instruksi terkait langkah partai. Kepengurusan di daerah sifatnya hanya menunggu. Bahkan pihaknya menilai masih ada celah untuk melakukan upaya hukum terkait putusan MA.
“Tergantung arahan DPP (Dewan Pimpinan Pusat) nanti. Kalau kemudian muaranya harus kembali bergabung, sebagai keluarga besar kita tidak ada masalah,” ungkapnya.
Ke depan, Arafat tidak menghendaki bakal terjadi perbedaan perlakuan dengan loyalis ARB dan tetap memiliki hak yang sama untuk berperan dalam struktur kepengurusan. Keluarga besar partai Golkar, menurutnya tidak mengenal istilah ‘anak tiri’.
“Ya nggak boleh lah kami dianaktirikan kalau bergabung kembali, kalau bisa kita berada di posisi yang layak sebagai kader,” sebut Arafat.
Sebelumnya, Wakil Ketua Golkar Kaltim ARB, Bidang Organisasi Kaderisasi dan Kepemudaan, Dahri Yasin tidak memungkiri peluang bergabungnya kubu AL di Kaltim. Namun, pihaknya belum bisa mengambil kebijakan tanpa arahan yang jelas dari pimpinan pusat. Termasuk petunjuk teknis rekrutmen kader dalam menyikapi rekonsiliasi.
“Kami belum dapat arahan dari DPP. Ada rekrutmen untuk mereka, tapi kan punya latar belakang kenapa dia ke sana (membelot). Namun, tanggung jawabnya (kepengurusan) provinsi menjelaskan ke pusat,” kata Dahri.
Terlepas dari klausul rekonsiliasi, kata Dahri, sejauh ini hubungan antar kubu di Kaltim relatif stabil sehingga nyaris tidak tampak ada perpecahan. “Di Kaltim ini sebenarnya cukup cair “pungkasnya.
Ketua DPD Samarinda, Jaffar Abdul Gaffar mengatakan, polemik di Samarinda mengalir begitu saja dan tidak menghambat komunikasi antardua kubu.
Ketua DPD II Golkar Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari menegaskan, pihaknya tetap mempertimbangkan kelanjutan nasib beberapa anggota DPRD Kukar periode 2014-2019 dari Golkar yang sebelumnya bergabung ke kubu AL.
“Jika berbicara soal PAW, kami masih mempertimbangkan. Namun, yang pastinya kita akan putuskan secara internal partai, apa langkah yang akan kita ambil dari lawan arus yang dilakukan teman-teman di DPRD Kukar beberapa waktu lalu,”tegas Rita kepada Koran Kaltim, kemarin.
Ia tak bisa berbicara banyak apakah kader ‘mbalelo’ bisa bergabung kembali sebagai pengurus di Golkar Kukar. Itu menunggu keputusan DPP.
“Sekarang pun kita masih berkomunikasi dengan teman-teman dari kubu AL karena sebelumnya mereka di kubu ARB,”pungkasnya. [] KK