SERUYAN – Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah merencanakan pengerukan di alur muara Sungai Seruyan pada 2016 mendatang.
“Karena pendangkalan yang terjadi di muara Sungai Seruyan dapat membahayakan pelayaran, baik itu yang berasal dari dalam maupun luar Seruyan,” kata Bupati Seruyan Sudarsono di Kuala Pembuang, Senin (2/11).
Ia mengatakan, pengerukan muara Sungai Seruyan akan dilakukan oleh Pemkab Seruyan bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kalteng serta pemerintah pusat.
“Di Dishubkominfo Kalteng ada anggaran yang dapat kita akses untuk kegiatan pengerukan, sekaligus nanti kita juga akan minta fasilitasi agar kegiatan pengerukan ini mendapat disuport dari pemerintah pusat,” katanya.
Orang nomor satu di “Bumi Gawi Hatantiring” ini menegaskan, pengerukan muara Sungai Seruyan harus dilakukan, karena saat ini muara Sungai Seruyan merupakan satu-satunya pintu masuk dan keluar Kota Kuala Pembuang bagi kapal melalui jalur laut.
“Namun, akibat pendangkalan itu lalu lintas laut jadi sering terhambat, terutama untuk kapal-kapal besar pengangkut barang,” katanya.
Ia menjelaskan, pengerukan muara Sungai Seruyan juga harus dilakukan untuk kepentingan pengembangan jalur laut, karena jika dibandingkan dengan daerah lain di Kalteng, secara geografis Kuala Pembuang terletak di bagian selatan Pulau Kalimantan berada pada titik terdekat dengan Pulau Jawa.
Dengan jarak yang lebih dekat, waktu tempuh juga akan semakin cepat dan biaya perjalanan melalui jalur laut yang dikeluarkan akan lebih murah.
“Jadi tidak menutup kemungkinan, Kuala Pembuang menjadi salah satu tujuan untuk orang berbelanja, bahkan Kuala Pembuang juga dapat menjadi salah satu jalur pintu masuk Kalteng melalui jalur laut,” katanya. [] ANT