KAPUAS HULU – Aula kantor Kecamatan Hulu Gurung, Kabupaten Kapuas Hulu, roboh saat hujan disertai angin kencang pada Kamis (5/11) pukul 16.35 WIB.
Selain kantor kecamatan, sejumlah rumah di Nanga Tepuai juga porak poranda. Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai Rp300 juta.
Camat Hulu Gurung Drs. Baharudin dihubungi, Jumat pagi membenarkan peristiwa tersebut. Seluruh staf kantor camat bersama warga sudah melakukan evakuasi terhadap puing-puing bangunan yang ambruk.
Demikian juga dengan keluarga besar pesantren Al-Jihad Nanga Tepuai yang tidak luput dari terjangan puting beliung, yang menerbangkan dan merusakan sebagian atap bangunan pesantren itu.
Kemudian bangunan surau, wc dan pendopo PIV pondok pesantren Al-Jihad Nanga Tepui juga alami kerusakan. Terutama bagian atap. Selain itu, sejumlah rumah warga Nanga Tepui juga mengalami kerusakan akibat angin kencang yang berlangsung kurang lebih 5 (lima) menit.
Kemudian kantor Polsek Hulu Gurung juga tertimpa pohon tumbang. “Kayu banyak tumbang ke jalan dan menimpa rumah penduduk. Jaringan listrik mati total. Demikian juga tower Telkom Hulu Gurung juga rusak,” jelasnya.
Akibat musibah itu kerugian material diperkirakan tidak kurang dari Rp300 juta terutama untuk bangunan pendopo yang dibangun sejak tahun 1989, 2013 dan tahun 2014. “Bangunan pendopo yang dijadikan aula camat pertama dibangun tahun 1989 untuk MTQ dibangun kembali pada tahun 2013 dan 2014, jadi ada tiga bagian bangunan,” jelasnya.
Musibah itu juga sudah dilaporkannya ke pemerintah kabupaten melalui BPBD Kapuas Hulu. “Saya sudah membuat laporan ke kabupaten,” tutur Baharudin.
Selain Kecamatan Hulu Gurung, angin kencang yang disertai hujan juga melanda sejumlah kecamatan di Kapuas Hulu. Hanya saja tidak ada bangunan yang rusak. Tingginya intensitas hujan beberapa minggu terakhir ini juga berdampak pada naiknya debit air Sungai Kapuas dan danau di wilayah Kapuas Hulu ini. []ANT