BALIKPAPAN – Jelang setahun musibah kebakaran yang menghanguskan 135 kios Pasar Inpres, Kebun Sayur pada subuh, 6 Januari 2015 silam, rencana revitalisasi pasar seolah terlupakan. Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi ketika dikonfirmasi kepada Wartawan, kemarin (3/1), juga tak bisa memberi kepastian. Namun ia akan membahas persoalan tersebut pagi ini (4/1) dalam rapat coffee morning di Balai Kota.
“Besok (hari ini) coba saya akan tanyakan di mana kendalanya,” ujarnya. Namun ia tak bisa menjanjikan kejelasan nasib Pasar Inpres saat itu juga. “Belum pasti juga, kami lihat dulu besok,” sambungnya.
Diketahui, Pasar Inpres sejatinya sudah akan direvitalisasi sejak beberapa tahun lalu. PT Gusher Mitra Sejahtera (GMS) yang juga pengelola Plaza Kebun Sayur berniat membangun pasar berlantai tiga di lokasi tersebut. Namun, rencana yang juga didukung pemkot tersebut ditolak oleh para pedagang.
Setelah kebakaran pada 6 Januari 2015 lalu, wacana revitalisasi pasar kembali bergulir. Apalagi separuh bagian dari pasar hangus terbakar. Pedagang juga dilarang membangun kembali pasar dengan alasan supaya tidak kumuh. Pemkot berjanji akan segera melakukan penataan ulang terhadap Pasar Inpres. Langkah segera diambil apakah dikerjakan sendiri atau melibatkan swasta dalam hal ini PT GMS.
Jika melihat konsep revitalisasi Pasar Inpres yang ditawarkan PT GMS, renovasi pasar cendera mata tersebut diperkirakan menelan anggaran Rp 150 miliar. Investor juga memastikan semua pedagang yang ada (total 641 pedagang), dijamin mendapat tempat di pasar hasil revitalisasi nanti. Mereka mendapat harga Rp 150 juta sampai Rp 225 juta untuk harga kiosnya. Sayangnya, sampai sekarang pemkot belum juga memberi kepastian. [] KP