Puncak kasus Covid-19 di China diperkirakan terjadi Juni 2023 dengan 65 juta kasus per pekan. Covid kali ini didominasi oleh varian XBB, di mana 96,5 persen diantaranya bersifat menyerang saluran pernapasan.
INTERNASIONAL – China kembali dilanda gelombang kasus Covid-19. Para ahli memperkirakan, puncaknya akan terjadi pada Juni 2023 dengan 65 juta kasus per pekan.
Sebagaimana dilansir Antara, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (CDC) Kota Beijing menyebutkan bahwa selama 15-21 Mei terdapat 25.544 kasus COVID-19 di Ibu Kota atau empat kali lipat dibandingkan periode 24-30 April.
“Dari jumlah kasus tersebut, sebanyak 96,5 persen diantaranya bersifat menyerang saluran pernapasan,” tulis CDC Kota Beijing seperti dikutip media lokal, Sabtu (27/5/2023).
Pakar penyakit pernapasan Prof Zhong Nanshan sebelumnya sudah mengingatkan bakal terjadinya gelombang kasus besar. Menurut dia, gelombang kecil kasus Covid-19 pada akhir April dan awal Mei telah berhasil diantisipasi. Namun, pada Mei kasus akan memuncak menjadi sekitar 40 juta per pekan.
Kemudian, dia memperkirakan pada akhir Juni akan mencapai 65 juta kasus per pekan dengan didominasi oleh varian XBB. Sebelumnya, Zhong juga memperkirakan 85 persen penduduk China telah terpapar Covid-19.
Dengan demikian, sekitar 1,1 miliar hingga 1,2 miliar jiwa penduduk China sudah tidak lagi memedulikan gejala Covid-19 tersebut. Dua jenis vaksin Covid-19 untuk melawan varian XBB telah disetujui oleh otoritas setempat, sedangkan tiga atau empat jenis lainnya menyusul.
“Dengan demikian China akan menjadi yang terdepan dalam pengembangan vaksin yang lebih efektif,” katanya.
Sejak 9 Desember 2022, otoritas China menurunkan status penanganan COVID-19 sehingga lebih longgar dan sudah ada tidak ada lagi penguncian wilayah secara ketat jika ditemukan kasus positif seperti yang diterapkan sepanjang 2020-2022. []
Penulis | Penyunting : Agus P Sarjono