BANJARMASIN – PENYALAHGUNAAN narkotika di Kalimantan Selatan (Kalsel) masih sangat memprihatinkan. Salah satu buktinya, hingga Juni 2023 sekitar 500 orang harus direhabilitasi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalsel. Mereka menjalani perawatan jalan maupun rawat inap untuk menghilangkan ketergantungan dari barang haram tersebut.
“Sampai Juni 2023 ini angkanya mencapai 500 orang lebih yang kami upayakan penyembuhan tersebar di seluruh wilayah kabupaten dan kota di Kalsel,” kata Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Kalsel Kombes Pol Totok Lisdiarto saat peringatan HANI 2023 di Aula Bhayangkari Mathilda Batlayeri Polda Kalsel di Banjarmasin, Senin (26/6/2023)
Totok yang mewakili Kepala BNNP Kalsel Brigjen Pol Wisnu Andayana memimpin peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2023, menjelaskan untuk rawat inap BNN bekerja sama dengan Rumah Sakit Sambang Lihum milik Pemprov Kalsel.
Kemudian, Balai Besar Rehabilitasi Tanah Merah yang juga milik BNN di Kalimantan Timur serta Balai Rehabilitasi Badokka Makassar yang menjadi satu-satunya fasilitas rehabilitasi milik BNN yang terletak di Pulau Sulawesi.
Namun ada pula pemakai narkoba yang berinisiatif untuk menjalani rehabilitasi rawat inap dengan biaya sendiri di Balai Besar Rehabilitasi Lido milik BNN di Jawa Barat.
Adapun yang paling banyak dari korban penyalahguna narkoba jenis amphetamine atau dikenal juga sebagai sabu-sabu.
Totok menyatakan upaya penyembuhan bagi korban penyalahguna menjadi komitmen BNN selain upaya pencegahan yang kian ditingkatkan. “Prinsipnya bagi korban kita obati sampai sembuh jangan sampai dipenjara kecuali jaringan pengedar penegakan hukum secara tegas dengan pidana maksimal,” ujar Totok.
Terkait peringatan HANI 2023, BNNP Kalsel melaksanakan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat luas tentang bahayanya penyalahgunaan narkotika. Salah satunya menggelar lomba tingkat pelajar, seperti lomba vokal grup yang dimenangkan MAN 2 Banjarmasin dan lomba baca puisi yang dimenangkan Alifia Nur Azkia dari MAN 1 Amuntai.
Para pemenang pun menampilkan aksinya di atas panggung di hadapan para tamu undangan saat syukuran HANI 2023 yang dihadiri Kapolda Kalsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi bersama unsur Forkopimda.
Dikatakan Totok, sengaja BNN menggandeng anak muda dalam kampanye anti narkotika, karena generasi muda khususnya pelajar menjadi target yang paling rawan dijadikan sasaran pasar oleh jaringan pengedar narkoba.
“Kalau sejak remaja sudah paham soal narkotika itu berbahaya dan harus dihindari maka kami optimis mereka tidak akan tergoda sampai kelak dewasa,” jelasnya.
Sementara itu Kepala BNN Kota Banjarmasin, Sisman Adi Pranoto, mengungkapkan hingga saat ini Kalsel masih masuk ke dalam 10 besar provinsi dengan kasus penyalahgunaan narkotika tertingga di Indonesia. Sedangkan Banjarmasin menempati peringkat pertama di Kalimantan Selatan.
Ia menerangkan, jenis narkotika yang masih jadi primadona atau paling diminati di Banjarmasin adalah obat zenith carnophen, yang sudah masuk ke dalam golongan satu narkotika. “Para pengguna ini kami dapati memakai zenith digunakan sebagai doping untuk pekerjaan mereka, yang padahal sebenarnya bukan,” ujarnya.
Dari sini pihaknya mencoba untuk mengedepankan pencegahan penambahan pengguna narkotika ini dengan rehabilitasi. Terlebih, anggaran dari pusat untuk rehabilitasi ini paling besar angkanya yang diberikan kepada BNN, oleh karenanya rawat inap dan rawat jalan adalah yang paling gencar dilakukan.
“Karena banyak dari masyarakat kita yang menjadi korban narkoba ini, dan mereka perlu dirawat dan direhabilitasi agar bisa terlepas dari kecanduannya terhadap barang haram ini,” tuturnya.
Untuk diketahui, peringatan HANI 2023 secara nasional dipusatkan di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Badung, Bali, Senin (26/6/2023) malam. Dalam kesempatan itu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Petrus Reinhard Golose menyebut tren peredaran gelap narkotika selalu meningkat dan makin mengkhawatirkan
Golose mengungkapkan jumlah pengguna narkotika di dunia sebesar 284 juta orang pada rentang usia 15 hingga 64 tahun. Data itu berdasarkan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) World Drug Report 2022.
“Angka ini tersebar hampir di seluruh negara belahan dunia didominasi oleh generasi muda pada usia produktif,” ungkap mantan Kapolda Bali itu. []
Penulis/Penyunting : Agus P Sarjono