SAMARINDA – Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan dari tahun 2020 hingga 2022 angka pengangguran di Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami penurunan dari 6,87 persen menjadi 5,7 persen. Ada beberapa faktor yang membuat angka pengangguran di Kaltim menurun.
Kepala Bidang Pengembangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Abduh menjelaskan ada beberapa faktor yang menekan angka pengangguran di Kaltim menurun. Salah satunya adalah faktor situasi yang kondusif di daerah.
“Kalau kita berbicara mengenai pengentasan pengangguran di wilayah Provinsi Kaltim, bisa dikatakan karena pengaruh investasi. Hal tersebut disebabkan karena faktor keamanan. Kondusifitas daerah itu mempengaruhi investasi datang dan otomatis membuka lowongan pekerjaan. Itu satu. Berarti dengan keamanan yang kondusif, juga dapat mengurangi angka pengangguran, itu salah satunya,” jelas Abduh, saat ditemui media ini di ruang kerjanya, Senin (25/07/2023).
Faktor yang kedua berasal dari faktor supply and demand. Supply and demand ialah tenaga kerja yang dicetak sesuai dengan kebutuhan pembuka lowongan kerja tersebut. Contohnya seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), baginya faktor tersebut berpengaruh lulusan SMK sebagian besar diserap di dunia kerja.
“Jadi analisa penentuan kebijakan kejuruan dari SMK-SMK itu juga berpengaruh, jangan sampai nanti lulusan SMK nggak ada pasarnya, maksudnya nggak ada, dia mau kerja di mana,” ujarnya.
Faktor penentu lainnya melalui pelatihan. Disnakertrans Kaltim membuka pelatihan peningkatan yang berada di Balai Latihan Kerja (BLK) Bontang dan BLK Balikpapan. Pelatihan tersebut melalui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Faktor berikutnya adalah pelatihan pemagangan. Pelatihan pemagangan ini berlokasi di tempat kerja sebenarnya dan dalam jangka waktu tertentu. Dan faktor yang terakhir adalah pelatihan kewirausahaan.
“Justru berwirausaha ini punya profit dan benefit. Profitnya pengangguran tadi menurun, benefit-nya dia akan mengambil tenaga kerja yang lain. Nah ini akan semakin banyak tingkat pengangguran terbuka yang teratasi,” katanya.
Dengan adanya faktor tersebut harapannya tingkat pengangguran terbuka terus menurun. Namun, angka pengangguran dihilangkan tidak mungkin, karena adanya jumlah pertumbuhan penduduk tidak sebanding dengan jumlah perluasan lapangan kerja
“Jadi selalu pertumbuhan penduduk ini lebih besar, sehingga tingkat pengangguran terbuka ini akan selalu ada. Namun kita akan mencoba menekan jumlahnya Nah seperti itu, kemudian di dinas tenaga kerja ini selain bidang peningkatan SDM juga ada bidang hubungan industrial dan jaminan sosial,” tutupnya. []
Penulis: Yulia Fatmawati Fauziah | Penyunting: Hadi Purnomo