Pelatihan untuk para jurnalisme lingkungan, krisis iklim dan HAM secara daring pada 29-30 Juli 2023 yang digelar ABA-ROLI.

ABA ROLI Gelar Pelatihan Jurnalis Lingkungan dan HAM

JAKARTA – AMERICAN Bar Association (ABA) Rule of Law Initiative (ROLI) menggelar pelatihan untuk para jurnalisme lingkungan, krisis iklim dan Hak Asasi Manusia (HAM). Kegiatan daring yang dilaksanakan pada 29-30 Juli 2023 itu, bertemakan “Membangun Cerita Iklim dan HAM dalam Platform Media Baru”.

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Saurlin P Siagian menjadi pemateri bersama Peneliti Utama School of Democratic Economics Hendro Sangkoyo, Direktur Mitra Bentala Lampung Rizani dan Ketua Nelayan Rajungan Lampung Timur Miswan.

Dalam paparannya, Saurlin P Siagian mengatakan, perubahan iklim disebabkan oleh berbagai faktor. Termasuk aktivitas manusia seperti bahan bakar fosil yang menghasilkan gas rumah kaca, deforestasi dan polusi industri.

Dampak perubahan iklim kata dia, sangat luas terhadap lingkungan, ekosistem dan kehidupan manusia. “Semisal, perubahan pola cuaca yang tidak stabil, seperti badai yang lebih kuat, kekeringan, dan banjir yang lebih sering terjadi, menyebabkan kerusakan lingkungan dan infrastruktur,” kata pria berdarah Batak ini.

Menurutnya perubahan iklim dalam konteks manusia itu berasal dari kebijakan negara yang menjadi problem struktural. “Konflik dan migrasi perubahan iklim itu juga dapat memperburuk ketegangan sosial dan ekonomi, menyebabkan konflik dan migrasi besar-besaran,” ucapnya.

Masih dikatakan Saurlin, Indonesia membutuhkan skema transisi energi yang berkeadilan dan berbasis Hak Asasi Manusia, dengan berkomitmen untuk mengurangi emisi global sejalan dengan kewajiban negara dalam  selaras dengan kewajiban negara untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi HAM.

“Salah satunya pada deklarasi Bali yang dihasilkan pemimpin G 20 pada November tahun lalu. Dua diantaranya berisi kesepakatan tentang transisi energi dan energi baru, yaitu kesepakatan yang tertuang dalam paragraf 11. Di mana menegaskan tujuan bersama untuk mempercepat transisi energi secara inklusif dengan membuka keran investasi berkelanjutan kendati sedang berada dalam kondisi krisis energi global,” paparnya lagi.

Untuk diketahui, American Bar Association (ABA) merupakan asosiasi pengacara amerika yang didirikan pada 1878 di New York. Dalam website resminya, ABA yang setidaknya memiliki 400 ribu anggota itu berpusat di Chicago, Illinois, dan memiliki kantor cabang terbesar di Washington D.C. Selain menyusun kode etik bagi profesi pengacara, ABA melakukan akreditasi terhadap sekolah hukum di Amerika sejak 1923.

ABA telah bekerja lebih dari 100 negara, untuk memperkuat kapasitas institusi hukum, mendukung praktisi hukum, mempromosikan hak asasi manusia, dan meningkatkan pemahaman publik akan hak-haknya di hadapan hukum dan sebagai warga negara. Dalam pengembangan program-program yang responsif akan situasi dan kebutuhan sekitar, ABA memprioritaskan solusi berkelanjutan dalam mempromosikan supremasi hukum.

Pelatihan jurnalisme lingkungan dan HAM ini merupakan bagian dari Program Right to Resilience, “Community-Led Advocacy for Human Rights, Political Participation, and Good Governance in Island Communities Impacted by Climate Change”.

Dengan tujuan memberdayakan komunitas agar dapat berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan dan mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan dalam memitigasi dampak perubahan iklim terhadap hak asasi manusia masyarakat pesisir dan di pulau-pulau kecil. []

Penulis: Hernanda | Penyunting : Agus P Sarjono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com