TANJUNG SELOR – CUACA ekstrem akibat musim kemarau yang meningkat tahun ini, menyebabkan sejumlah wilayah di Indonesia mengalami kekeringan. Bahkan di beberapa daerah terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla.
Karena itu, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Utara (Kaltara), Irjen Pol Daniel Adityajaya, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca panas ekstrem yang akhir-akhir ini terjadi di wilayah Kaltara.
“Kepada masyarakat Kaltara, saya mengimbau harus waspada dan saling menjaga. Paling tidak diri sendiri, keluarga serta lingkungannya. Informasikan sesegera mungkin kepada petugas terdekat jika mengetahui terjadinya kebakaran,” ujar Daniel, melalui rilis tertulis, Minggu (6/8/2023).
“Cuaca panas ini dapat memicu terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) maupun kawasan pemukiman,” jelas Kapolda Kaltara.
Kapolda pun mengingatkan agar masyarakat menjaga lingkungan dimulai dari diri sendiri. Jika mengetahui ada kebakaran di pemukiman penduduk ataupun Karhutla, agar segera menginformasikan ke petugas terdekat.
Daniel menguraikan, ada sejumlah kasus kebakaran terjadi di wilayah hukum Kaltara, masing-masing di Kabupaten Bulungan dan Kota Tarakan. Di Kabupaten Bulungan, ada dua kasus Karhutla yang tengah menjadi perhatian Polisi.
Kasus pertama, terjadi di Desa Panca Agung, Jumat (4/8/2023) dan juga di Desa Sajau, pada Sabtu (5/8/2023). “Kejadian ini, sudah diperiksa Polda bersama Polresta Bulungan. Tindakan tegas akan kita lakukan, jika ada pihak yang dengan sengaja membakar lahan atau hutan itu,” tegas Daniel.
Beberapa hari sebelumnya, Kodim 0903/Tanjung Selor mencatat peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Bulungan, antara lain, kebakaran lahan seluas 50 meter x 100 meter pada tanggal 29 Juli di Kilometer 12 Desa Gunung Sari Kecamatan Tanjung Selor.
Pada hari Senin 31 Juli 2023 di Jalan Jelarai Raya, Tanjung Selor dengan luas area terbakar 1,5 hektare; Desa Bumi Rahayu-Tanjung Selor 2 hektare; Desa Tanjung Agung, Kecamatan Tanjung Palas Timur seluas 12 hektare; dan jalan poros Bulungan-Berau seluas 10 hektare.
Pada tanggal 1—2 Agustus 2023 kebakaran juga melanda lahan milik dua perusahaan sawit serta lahan milik masyarakat di Desa Wonomulyo, Kecamatan Tanjung Palas Timur. Total area yang terbakar kurang lebih 30 hektare.
Pada tanggal 3 Agustus 2023 juga terjadi kebakaran di lahan milik masyarakat seluas 20 hektare di Desa Jelarai Selor, Tanjung Selor.
Kapolda juga mengungkapkan bahwa akhir Juni 2023, terjadi kebakaran hebat di pemukiman padat penduduk RT 21, Kelurahan Karang Anyar Pantai, Tarakan. Kebakaran juga terjadi pada 06 Agustus 2023, di mana menghanguskan ratusan rumah di pesisir pantai Beringin, Tarakan.
“Musibah kebakaran di Tarakan terbesar di tahun 2023. Sebelumnya juga pernah terjadi di tahun 1991 lalu,” jelas Jenderal Bintang Dua tersebut.
Polda Kaltara bersama Polres Tarakan telah memasang garis polisi (police line) di salah satu rumah yang diduga sebagai titik awal terjadinya kebakaran di pesisir pantai Beringin dan melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang.
“Tim identifikasi melakukan olah TKP, beberapa orang saat ini masih dalam diperiksa,” tutupnya. []
Penulis | Penyunting : Agus P Sarjono