PURBALINGGA – PT Pertamina (Persero) memberikan dana hibah kepada Curriculum Vitae (CV) Bunga Palm selaku produsen gula semut di Purbalingga Jawa Tengah (Jateng) guna meningkatkan kualitas produksinya. Alat yang dihibahkan Pertamina ini diharapkan bisa mendukung terwujudnya dapur sehat bagi ratusan penderes nira kelapa di bawah naungan CV Bunga Palm sehingga produk gula yang dihasilkan layak ekspor.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan hibah ini masuk ke dalam Program Pertapreneur Aggregator Pertamina yang diharapkan bisa mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mampu mandiri dan berdaya saing, hingga pada akhirnya memajukan perekonomian masyarakat dan daerah.
“Program Pertapreneur Aggregator Pertamina yang memasuki tahun kedua ini merupakan bentuk pembinaan untuk mendorong UMKM menjalin kolaborasi dalam berbagi ilmu, berkembang serta memperluas jaringan dan pasar, yang pada akhirnya mewujudkan pemberdayaan ekonomi berkelanjutan,” jelas Fadjar Djoko Santoso.
CV Bunga Palm sendiri merupakan Juara I Pertapreneur Aggregator karena mampu menjadi UMKM Kolaborator, atau UMKM binaan yang dapat membina UMKM lainnya dengan membangun jejaring kolaborasi antar UMKM di sekitarnya. Fadjar menjelaskan, untuk mengikuti program Pertapreneur Aggregator, UMKM binaan Pertamina harus bisa mandiri dan mampu memberdayakan komunitas sekitarnya.
Hal ini tercermin dari syarat mengikuti Pertapreneur Agregator, yakni UMKM binaan Pertamina memiliki omset minimal Rp 50 juta per bulan dan telah memberdayakan minimal tiga UMKM. Sementara itu Gunarto (60 tahun), Pemilik CV Bunga Palm mengungkapkan dapur sehat ini akan memperhatikan aspek pencahayaan, ventilasi, tata letak perangkat dapur, tungku sehat, serta peralatan pendukungnya, sehingga hasil produksi gula semut diharapkan semakin meningkat baik dari kuantitas dan kualitasnya.
Saat ini Bunga Palm aktif membina 250 Penderes yang tersebar di 3 desa di Purbalingga, dan tergabung dalam kelompok pengrajin gula kelapa Keping Emas. Menurut Gunarto, pihaknya membangun kemitraan dan memberikan edukasi berkelanjutan, termasuk melakukan kontrol mutu produk dan produk organik, termasuk mentoring dan evaluasi mutu produk bagi Petani.
“Program rutin ini, kami ajukan dalam proposal Pertapreneur Aggregator dengan mimpi untuk mewujudkan dapur sehat bagi 250 Penderes di 3 desa, agar produk gula semut mereka layak ekspor,” kata Gunarto.
Redaksi07