Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
SAMARINDA – POLEMIK revitalisasi Pasar Pagi Samarinda belum usai. Masalah lain muncul dengan adanya penolakan dari para pemilik ruko bersertifikat hak milik (SHM) yang berada di Jalan Mas Tumenggung terhadap rencana Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda melakukan uji coba rekayasa lalulintas dengan melakukan penutupan Jalan Mas Tumenggung menggunakan barrier beton seberat 500 kilogram (kg) pada Kamis (25/1/2024).
Uji coba tersebut akhirnya dibatalkan dikarenakan seluruh pedagang dan pemilik ruko ber-SHM di Jalan Mas Tumenggung kompak bersikukuh menolak penutupan akses jalan dengan alasan kekhawatiran akan berpengaruh pada penghasilan mereka.
“Kalau memang mau melaksanakan rekayasa lalulintas silahkan di Jalan Gajah Mada dan Jalan Sudirman. Kalau disini coba fikirkan berapa ratus orang yang hidup dari jalan ini,” ujar salah satu pemilik ruko ber-SHM Djony Kandarani.
Dalam aksi protesnya Djony mengatakan dia bersama pedagang lainnya sejauh ini tidak pernah mendapatkan sosialisasi rencana penutupan Jalan Mas Tumenggung. Terutama kepada pedagang yang merasakan dampaknya secara langsung.
“Kalau memang mau membangun ulang Pasar Pagi silahkan saja kami tidak larang. Tetapi jangan mengganggu ruko kami. Sewenang-wenang tindakan ini,” katanya.
Sementara itu Ketua Tim SHM 48 Budi mengungkapkan, sebelumnya pihaknya telah melakukan pertemuan bersama Pemerintah Kota (Pemkot) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda untuk pembahasan pembangunan Pasar Pagi.
Namun dalam pertemuan tersebut puluhan pemilik ruko ber-SHM tetap bersikeras menolak tawaran yang telah diberikan oleh Pemkot Samarinda. Baik dengan menukar kepemilikan lahan dari SHM menjadi Hak Guna Bagunan (HGB) maupun penggantian lahan sesuai dengan harga perhitungan dari Tim Apraisal oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).
“Sesuai kesepakatan di DPRD waktu itu tidak ada penutupan jalan. Kalau mau rekayasa lalulintas itu pun silahkan di Jalan Sudirman dan di Jalan Gajah Mada jangan di sini,” tegas Budi. []
Penulis : Himawan Yokominarno | Penyunting : Agus P Sarjono
