KUTAI KARTANEGARA – Pada rapat koordinasi terkait pengendalian inflasi tahun 2024, bertempat di Ruang Serbaguna Kantor Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Jalan Wolter Monginsidi, Tenggarong, Senin (12/02/2024), Bupati Kukar Edi Damansyah menjelaskan bahwa tingkat produksi beras mengalami penurunan secara statistik.
“Selama ini banyak menurun tingkat produksinya, kalau Kutai Kartanegara dilihat dari statistiknya 42 persen kebutuhan beras Kaltim berada di Kutai Kartanegara ini pun sudah masuk ke musim tanam,” ungkap Edi Damansyah saat di wawancara para awak media di lobi Kantor Bupati Kukar, usai mengikuti rapat koordinasi tersebut.
Dikatakan Bupati, pada rapat tersebut seluruh daerah di Kaltim, terutama pada kantong-kantong produksi, diminta untuk fokus. “Jadi tadi intinya di ingatkan semua kepala daerah fokus daerah-daerah kantong-kantong produksi pangan itu kalau saya lihat di data Kaltim itu nggak masuk, tapi kan kita di Kutai Kartanegara salah satunya fokusnya programnya pengembangan pangan pertanian,” terangnya.
Menurut dia, dalam pembahasan soal komoditas unggulan yang harus difokuskan untuk peningkatan produksinya, ada disebut lombok, bawang putih, dan bawang merah. Namun ia berpandangan bahwa komoditas beras paling utama.
“Terus juga tadi kan yang jadi perhatian komoditi seperti lombok, bawang putih, bawang merah, kalau saya berpandangan yang penting itu ada beras ada cabai gitu dua itu aman sudah kalau ikan aman di sungai, karena ini agenda mingguan ini tadi jadi kebetulan kunjungan kerja Pj (Penjabat, red) Gubernur ke Kutai Kartanegara sekaligus mengikuti rapat koordinasi tadi,” ungkapnya.
Penulis: Encek Ayie | penyunting: Hadi Purnomo