KUTAI KARTANEGARA – PARTAI Demokrat Indonesia (PDI) Perjuangan masih unggul dalam Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) untuk pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Berdasarkan hasil penghitungan sementara dari Sistem Informasi Rekapitulasi Pemilu (Sirekap) milik Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), hingga Jumat (16/02/2024) pukul 15.53 Waktu Indonesia Barat (WIB), PDI P telah meraih 13.683 suara.
Setelah PDI Perjuangan, perolehan suara tertinggi kedua diduduki Partai Golkar 6.598 suara, disusul Gerindra 3.944 suara, PAN 3.189 suara, Nasdem 2.810 suara, PKB 2.268 suara, PKS 1.924 suara, PPP 1.082 suara.
Hanura 441 suara, Demokrat 443 suara, Partai Gelora Indonesia 159, PKN 123 suara, Perindo 68 suara, PSI 85 suara, Partai Ummat 80 suara, Partai Buruh 52, PGRI 24, dan PBB di urutan terakhir 11 suara.
Progres ini masih hitungan sementara dengan persentase 22,34 persen atau berdasarkan 507 dari 2.269 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di Kukar. Dengan rincian dapil sebagai berikut, dapil I 2,98 persen, dapil II 2,27 persen, dapil III 9,71 persen, dapil IV 5,93 persen, dapil V 16,67 persen dan dapil VI 10,06 persen.
Ketua KPU Kukar Purnomo mengatakan, data tersebut masih mengacu pada rekapan KPU pusat. Khusus rekapan dari kabupaten, dia menyebut KPU Kukar masih belum merilis data lengkap karena harus melangsungkan rapat pleno rekapitulasi terbuka di kecamatan masing-masing. Pleno rekapitulasi terbuka ini sudah bisa dilaksanakan sejak 15 Februari hingga 2 Maret nanti.
“Kalau dari website itu boleh diakses publik, cuma memang kalau dari kabupaten kita memang belum ada, rilis resminya setelah pleno,” kata Purnomo.
Melalui Sirekap, pembaruan penghitungan suara akan selalu dilakukan. Karena penggunannya se-Indonesia, kendala juga dihadapi tim teknis saat melakukan input data, tak terkecuali Kukar.
“Iya sama, kan kita juga ada titik-titik blankspot, kita butuh kestabilan jaringan, ada yang naik turun di beberapa daerah,” tuturnya.[]
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Agus P Sarjono