JAKARTA – Israel mengancam akan terus membombardir Jalur Gaza Palestina selama bulan Ramadan jika kelompok Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) tak kunjung membebaskan seluruh warganya yang masih disandera. Menteri Kabinet Perang Israel, Benny Gantz, memperingatkan bahwa tentara Israel siap menggempur Gaza, terutama Kota Rafah, lebih dalam lagi, selama Ramadan yang akan berlangsung mulai, 10 Maret 2024 mendatang.
“Jika pada bulan Ramadan para sandera tidak ada di rumah bebas, pertempuran akan berlanjut di mana-mana termasuk wilayah Rafah,” kata Gantz, Minggu (19/02/2024).
“Hamas punya pilihan. Mereka bisa menyerah, membebaskan sandera, dan warga sipil Gaza bisa merayakan hari Ramadan,” paparnya menambahkan.
Gantz menuturkan Israel juga akan mengizinkan evakuasi warga Palestina dari Rafah. Meski begitu, ia tak menjelaskan kemana para warga Palestina yang mengungsi di Rafah selama ini bisa pergi. Agresi brutal Israel ke Palestina telah berlangsung hampir lima bulan lamanya terhitung sejak, 07 Oktober 2023 lalu.
Agresi brutal ini dilancarkan Israel sebagai bentuk balasan atas serangan Hamas ke sejumlah wilayahnya dan penyanderaan ratusan warga Israel hingga warga asing. Sejak perang berkecamuk, Hamas telah membunuh sekitar 1.160 orang dari pihak Israel, termasuk warga sipil.
Sementara itu, serangan balasan Israel yang selama ini mengklaim menargetkan benteng dan markas Hamas telah menewaskan lebih dari 29 ribu warga Gaza. Sebagian besar korban agresi Israel ialah perempuan dan anak-anak, menurut hitungan terbaru kementerian kesehatan Gaza. []
Redaksi07