BALIKPAPAN – SEKTOR pertanian dan perkebunan sebagai usaha menjaga ketahanan pangan terus dikembangkan oleh pemerintah maupun masyarakat secara swadaya. Inisiatif dari masyarakat tidak lepas dari kontribusi kelompok tani yang terus bersinergi satu sama lain untuk menjaga keseimbangan ketersediaan pangan.
Di Balikpapan sendiri telah berkembang banyak wisata edukasi yang mengedepankan sektor pertanian dan perkebunan di dalamnya, seperti pertanian kangkung dan buah-buahan. Salah satu yang akhir-akhir ini menarik perhatian adalah Wisata Edukasi Kebun Pak Agus, yang telah berdiri sejak 2017 lalu.
Berlokasi di Jalan PDAM Km 12, Karang Joang, Balikpapan Utara, Kebun Pak Agus bisa ditempuh tiga kilometer dari Jalan Soekarno-Hatta. Untuk menuju ke kebun wisata ini pengunjung bisa masuk ke gerbang yang bertuliskan “Waduk Manggar” yang letaknya tepat di sebelah kanan Indomaret KM 12, Kelurahan Karang Joang.
Pengunjung hanya perlu mengikuti arah jalan yang ada sampai menemukan pertigaan di ujung jalan kemudian belok ke kiri. Tidak jauh setelah belokan itu pengunjung bisa langsung menemukan gapura kebun wisata di sebelah kanan.
Selain dijadikan sarana wisata, kebun ini seringkali dijadikan tempat untuk mahasiswa bisa melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Adanya kegiatan KKN yang diselenggarakan sangat memungkinkan adanya pertumbuhan dan perkembangan sarana dan prasarana yang ada di wisata edukasi ini.
Dengan luasan kebun sebesar 10 Ha, sangat memungkinkan sekali bahwa kebun ini bisa menerima pengunjung yang banyak setiap harinya, sebab banyak tempat dan segmen yang bisa dikunjungi.
“Saya hari ini sudah menerima dua kelompok sekolah yang datang berkunjung untuk mengikuti serangkaian kegiatan tanam, panen, dan perawatan tanaman. Semua bahan dan alat yang perlukan telah kami sediakan, sehingga para pengunjung yang telah mereservasi bisa menikmati segala fasilitas dan jenis kegiatan edukasi yang kami sediakan,” ujar Agus Basuki selaku pemilik dari wisata edukasi ini, Minggu (25/02/2024).
Berbagai kalangan dari institusi pendidikan maupun pemerintahan mengunjungi kebun wisata ini untuk keperluan pelatihan dan pembelajaran demi ikut serta menjaga ketahanan pangan yang ada di Kota Balikpapan.
Agus menyebutkan bahwa dari lahan 10 Ha yang ada di kebunnya terbagi menjadi 4 segmen. Segmen 1 dan 2 berisikan tanaman buah-buahan, sedangkan segmen 3 dan 4 menjadi area untuk penanaman sayur-sayuran. Dia juga menyebutkan bahwa setiap buah dan sayur yang ia tanam itu bisa dipanen sendiri oleh para pengunjung yang datang dan dijual dengan harga yang ramah di kantong.
“Para pengunjung bisa membeli dan memetik sendiri tanaman yang mereka inginkan. Mereka bisa memilih sendiri. Itu adalah sistem penjualan kami agar tingkat kepuasan pengunjung dan pelanggan bisa terjamin,” lanjutnya.
Hasil perkebunan dan pertanian yang berasal dari kebun pak Agus ini selain dibeli langsung oleh pengunjung, juga dipasarkan di pasar modern. Hal ini dimaksudkan agar penyediaan stok di pasar modern dapat terjaga dan kebun ini dapat lebih dikenal serta bisa berkembang lebih baik lagi ke depannya.
Lebih lanjut pak Agus menyebutkan, biaya untuk bisa masuk ke kebunnya dibandrol dengan harga Rp.30.000,-per kepala. Hal ini berlaku untuk para rombongan sekolah maupun instansi yang akan menggelar pelatihan dari mulai proses penanaman hingga pemanenan sendiri. []
Penulis: Nistia Endah Juniar Prawita | Penyunting: Agus P Sarjono