SEBULU – UPAYAKAN ketahanan pangan di sektor pertanian, Dinas Pertanian dan Perternakan (Distanak) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berkolaborasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kukar membangun embung guna mendukung kegiatan pertanian.
Embung merupakan bangunan konservasi air berbentuk kolam untuk menampung air hujan dan air limpahan atau rembesan. Embung akan menyimpan air di musim hujan, yang kemudian dapat dimanfaatkan pada musim kemarau atau saat kekurangan air.
Kecamatan Sebulu dianggap sebagai daerah paling berpotensi di Kabupaten Kukar, karena memiliki ketersediaan lahan yang cukup untuk aktivitas pertanian sehingga bisa menggenjot ketahanan pangan. Berangkat dari hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar melalui instansi terkait, berusaha menyediakan sarana prasarana pendukung yang memadai.
Kepala Distanak Kukar M Taufik menjelaskan, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas PU Kukar untuk perencanaan pembuatan satu unit embung. Penampungan air berkapasitas puluhan ribu meterkubik itu dibangun guna memfasilitasi kebutuhan air yang diperlukan dalam kegiatan pertanian di Kecamatan Sebulu.
“Terkait dengan penyediaan air di sini guna mendukung sektor pertanian akan kami koordinasikan dengan PU untuk membangun embung sebagai sarana penampungan air,” terang Taufik ditemui usai acara syukuran panen jagung di Desa Giri Agung, Sebulu, Minggu (10/03/2024) sore.
Taufik menyebutkan, adanya embung ini merupakan salah satu harapan dan masukan dari kelompok tani yang ada di Sebulu. Hal itu juga untuk mengantisipasi musim kemarau dalam waktu dekat, ditambah lagi kondisi iklim saat ini dinilai belum optimal.
“Untuk tanah lokasi pembuatan embung ini informasinya merupakan hibah dari salah seorang warga Giri Agung. Semoga bisa ditindaklanjuti dan kami akan terus terkoordinasi dengan Dinas PU dalam waktu dekat ini,” tuturnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa rencana ini akan segera direalisasikan dan ditargetkan untuk selesai pada tahun 2025. Hal tersebut karena anggaran yang diperlukan cukup besar sehingga perlu dipetakan dan dikoordinasikan sebagaimana mestinya. []
Penulis: Nistia Endah Juniar Prawita | Penyunting: Agus P Sarjono