JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut India dan Amerika Serikat juga menyalurkan bantuan sosial (bansos). Hal itu ia sampaikan saat bersaksi di sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK). Airlangga mengatakan bansos di Indonesia tak seberapa dibandingkan negara-negara lain. Bahkan, bansos di Indonesia lebih sedikit dibandingkan Malaysia.
“Bansos di Indonesia, misalnya bantuan pangan diberikan kepada 22 juta orang atau 7,9 persen dari penduduk. Ini lebih rendah dari Malaysia 25,6 persen, Singapura 41,7 persen, dan India 55,6 persen, dan Amerika 12,1 persen,” kata Airlangga di Gedung MK, Jakarta, Jumat (05/04/2024).
Airlangga mengatakan penyaluran bansos pada akhir 2023 bukan hanya dilakukan Indonesia. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Singapura, India, dan Malaysia juga melakukan hal serupa di waktu yang sama. Anggaran bansos Singapura mencapai Rp13 triliun, India Rp2.200 triliun, Malaysia Rp25 triliun, Filipina Rp3,47 triliun.
Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) itu menyebut bansos disalurkan karena El Nino. Pemerintah di berbagai belahan dunia mengantisipasi dampak El Nino yang menyebabkan harga pangan. “Hal ini membuat pasokan pangan seperti beras mengalami gangguan. Yang tentunya sangat mengganggu kepada dan berdampak signifikan terhadap masyarakat miskin,” ujarnya.
Sebelumnya, tim hukum Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin mendalilkan kecurangan pemilu yang dilakukan pemerintah. Mereka menuding pemerintah menggunakan anggaran dan kebijakan bansos untuk memenangkan Prabowo-Gibran.
Untuk mendengarkan keterangan pemerintah, MK menghadirkan empat menteri. Mereka adalah Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). []
Redaksi08