SAMARINDA – KEPALA Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DPKUKM) Kota Samarinda Nurrahmani meminta para perempuan Indonesia untuk tidak menghilangkan kodratnya sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya.
Hal itu disampaikan Yama -sapaan akrabnya, pada momentum peringatan Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April. Peringatan yang ke-145 tahun itu mengambil tema “Perempuan Bangkit, Indonesia Maju”.
“Kalau ingin eksis di dunia pekerjaanmu maksimalkan potensi, tapi dibalik itu kamu harus menyadari bahwa kamu sebagai perempuan ada ciri khas perempuan yang tidak boleh dihilangkan,” ujar Yama kepada beritaborneo.com di Samarinda, Senin (22/04/2024).
Yama mengatakan, peringatan Hari Kartini tidak hanya dimaknai sebagai hari peringatan saja, namun juga menjadi momen untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa Raden Ajeng (RA) Kartini dalam memperjuangkan hak kaum perempuan.
“Hari Kartini tidak sekedar tanggal 21 April memakai baju kebaya, sebenarnya itu adalah pemacu untuk mengingat bahwa ada pahlawan kita yang memperjuangkan para wanita untuk lebih eksis dalam hal kesetaraan gender dengan para laki-laki,” kata mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda ini.
Dia melanjutkan, saat ini tidak sedikit perempuan yang bisa menjadi pemimpin, pejabat, pengusaha atau kepala sebuah daerah. Hal itu salah satunya, tidak lepas dari jasa perjuangan RA Kartini untuk menghantarkan kaum perempuan agar sejajar dalam kehidupan bermasyarakat.
Namun demikian tegasnya lagi, RA Kartini tidak meninggalkan kodratnya sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya. Hal itulah yang patut ditiru oleh perempuan masa kini.
“Walaupun kita eksis tetapi harus mengenang ibu Kartini bahwa ada sisi perempuan yang kita tidak bisa hilangkan. Sesibuk apapun, sempatkan bersih-bersih rumah dan masak. Itu merupakan kultur perempuan. Sehingga kita harus menyikapi bahwa perempuan berjuang untuk eksis tetapi tidak melupakan kodratnya,” tutup Yama. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Agus P Sarjono