KB TK Nasional KPS Balikpapan Dukung Penuh Program Sekolah Penggerak

BALIKPAPAN – MOMEN Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tidak lepas dari keberhasilan sejumlah program-program penunjang kualitas pendidikan. Salah satunya Program Sekolah Penggerak. Program ini dinilai dapat mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak satu hingga dua tahap lebih maju.

Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.

Program ini berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).

Sebagai salah satu bagian dari Program Sekolah Penggerak di Balikpapan, Kelompok Belajar (KB) Taman Kanak-kanak (TK) Nasional KPS Balikpapan mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada program tersebut. Sebab program itu tidak hanya dirasakan dampaknya oleh para siswa saja, namun juga termasuk ke guru dan orangtua.

Kepala Sekolah KB TK Nasional KPS Balikpapan Laksmi mengatakan, adanya program ini membuat anak-anak lebih berkembang dan kreatif.

“Anak-anak bisa menentukan tentang kegiatan bermain dan tema-tema belajar yang mereka inginkan pada hari itu. Mereka bebas memilih dan guru akan memfasilitasi itu. Jadi kegiatan belajar kini sudah sangat menyenangkan,” ujar Laksmi ketika ditemui di stand pameran halaman Balai Kota Balikpapan, Kamis (02/05/2024) lalu.

Menurut dia, setiap anak tidak bisa disamakan setiap kegiatannya. Jadi setiap anak mempunyai kemampuan masing-masing. Melalui program ini, anak-anak menjadi sangat antusias sekali, dan kolaborasi guru dan orang tua sangat diperlukan dan membantu untuk memaksimalkan Program Sekolah Penggerak ini.

Berkenaan dengan potensi pengembangan yang bisa dilanjutkan sebagai hasil dari program ini, Laksmi menyebutkan pihaknya mengharapkan akan ada pengembangan karakter siswa ketika mereka lulus dari sekolah yang dipimpinnya.

“Sesuai misi kami yang berfokus pada pengembangan karakter, kami ingin anak-anak lulus dari sekolah kami bisa menjadi lebih mandiri, kreatif, dan tidak bergantung pada orang tuanya. Adapun kegiatan yang kami lakukan untuk mewujudkan itu adalah membuat produk daur ulang untuk mengasah karakter dan kreativitas para siswa dalam memanfaatkan bahan yang ada di lingkungan sekitar mereka,” jelasnya.

Tidak hanya itu, di sekolah ini juga anak-anak bisa belajar mengenal budaya Indonesia misalnya batik. Batik itu jenisnya apa aja, bagaimana cara sederhana untuk membuatnya sendiri, sehingga secara tidak langsung rasa cinta tanah air itu akan tumbuh seiring dengan mereka belajar di sekolah.

“Misalnya mereka masih suka memakai baju princess, namun setelah mereka belajar soal ini, maka mereka akan mulai mengenakan batik yang mereka buat di sekolah. Selain itu, produk lainnya berupa goodie bag, tote bag dari eco print, yang mana ini setiap hari dipakai ke sekolah,” lanjutnya.

Selain itu, ada juga kegiatan P5 untuk kegiatan cinta bumi, di mana para pendidik menanamkan cara pemisahan sampah menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah organik menjadi kompos, dan anorganik menjadi hasil karya daur ulang.

“Program ini sudah sangat bagus dan kami sangat terbantu. Dari segi pendanaan kami sangat terbantu, dari segi kurikulum, kami jujur sangat senang dan antusias terhadap kurikulum merdeka ini. Artinya, memang agak sulit untuk adaptasi pada awalnya, tapi memang saat ini dampaknya sangat terasa,” tuturnya.

“Kami berharap anak-anak bisa belajar dengan merdeka, anak-anak bisa belajar dengan bebas dan mengoptimalkan kegiatan belajar mereka dengan kreativitas yang mereka miliki masing-masing. Semoga anak-anak bisa lebih cerdas,” pungkas Laksmi. []

Penulis : Nistia Endah | Penyunting: Agus P Sarjono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com