BALIKPAPAN – SEKOLAH dan Distrik Rujukan Google adalah institusi pendidikan yang menunjukkan keunggulan dan kepemimpinan intelektual melalui penggunaan teknologi yang inovatif. Termasuk Google Workspace for Education dan Chromebook, untuk mendorong dampak dan hasil belajar yang positif.
Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2024, di Halaman Balai Kota Balikpapan, terdapat pameran KSRG (Kandidat Sekolah Rujukan Google). Salah satu sekolah yang menggelar pameran adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 020 Balikpapan Baru (Balbar).
Tari, salah satu guru SDN 020 Balbar mengungkapkan, syarat-syarat untuk menjadi KSRG adalah 30 persen gurunya sudah lolos GCE L1 (Google Certified Educator Level 1) dari Google. Selain itu, guru di sekolah mengikuti pelatihan chromebook dan Google Workspace for Education.
Diketahui, saat ini, ada dua SD yang 30 persen gurunya sudah lolos GCE L1, sehingga sekolah ini bisa mendapat bantuan berupa smartboard, smart table, dan chromebook. Dua sekolah tersebut adalah SDN 020 Balikpapan Barat dan SDN 003 Balikpapan Tengah.
“Sekolah Rujukan Google itu kan program sekolah dinas untuk memaksimalkan akun Belajar ID,” ungkap Tari ketika ditemui usai pameran di Hardiknas Balai Kota Balikpapan diselenggarakan, Kamis (02/05/2024) pagi.
“Akun Belajar ID itu setiap murid peserta didik memiliki akun tersebut yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Lalu cara menggunakannya itu dengan mengaktifkan pembelajaran dengan ID Belajar. ID ini mirip seperti email yang dipakai untuk mengakses materi pembelajaran,” jelasnya lagi.
Untuk mendukung program itu, perangkat-perangkat yang diberikan tadi digunakan untuk mengakses aplikasi bernama Kipin School. Aplikasi Kipin School 4.0 dapat digunakan untuk mendownload beragam materi pelajaran. Seperti ribuan buku pelajaran sekolah (terbitan Kemdikbud), video pembelajaran, latihan soal tryout dan komik literasi untuk seluruh tingkat SD, SMP, SMA & SMK yang sangat dibutuhkan oleh pelajar Indonesia.
“Kipin School ini bisa diakses oleh anak dengan ID Belajar tertentu. Tidak hanya untuk smart board saja, namun juga untuk perangkat lain, dengan syarat perangkat tersebut terhubung dengan jaringan yang sama oleh smart board,” lanjut Tari.
Tari juga menyebutkan, smart table dikhususkan untuk kelas 1 dan 2 di perpustakaan. Sedangkan untuk smart board dipakai untuk kelas 3,4, dan 5.
“Dengan adanya bantuan berupa perangkat-perangkat ini, saya berharap anak-anak jaman sekarang tidak ketinggalan teknologi. Setiap tahun teknologi berkembang dan tiada batas, karena teknologi yang baik itu adalah penunjang masa depan yang lebih baik,” tutup Tari. []
Penulis: Nistia Endah | Penyunting: Agus P Sarjono