PONTIANAK – Kabar duka baru-baru ini datang dari bocah penjual jajanan di Pontianak. Fhito Bony Fhio atau yang kerap disapa Fhio ini sosoknya sempat viral di media sosial (medsos), lantaran perjuangannya membantu perekonomian keluarganya dengan berjualan di jalan sejak usianya masih kecil. Tanpa paksaan, bocah yang kerap disapa Fhio ini diketahui memang gemar berjualan sejak sebelum adanya coronavirus disease 2019 (Covid-19).
Terlebih menurut pihak keluarga, karena ada rasa ingin membeli barang-barang yang diinginkan ia rela bekerja keras agar bisa mengumpulkan pundi-pundi uang dari hasil jualannya tersebut. “Kami orangtua tak pernah memaksa, bahkan kami selalu ingatkan jangan ada minta-minta,” kata saudara kandung Fhio, Febby mengutip pada salah satu unggahan Instagram (ig) akun berbagi informasi.
Kini sosok Fhio telah tiada, bocah yang baru duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) itu telah tewas mengenaskan usai mengalami kecelakaan tragis di Jalan Putri Dara Hitam, Pontianak, pada Minggu (05/04/2024), pukul 22.30 malam.
Diketahui dari unggahan ig @hipontianak pada Selasa, (07/05/2024) ini kabar tersebut diungkapkan langsung oleh ibu kandung dari Fhio yakni Erniwati. Menurut keterangan pihak keluarga, Fhio mengalami kecelakaan usai berjualan. Pada saat itu dia bersama teman-temannya tengah mengendarai satu sepeda motor hingga menabrak sebuah tiang yang menyebabkan tubuhnya terpental jauh.
Dua di antaranya yang masih anak-anak meninggal dunia dan satu yang lain dalam kondisi kritis dan dirawat di Rumah Sakit (RS) Antonius. Pada saat itu ia bersama dengan temannya dikabarkan hendak pulang sehabis berjualan jajan keliling di sekitar wilayah Pontianak. Sayangnya bukan pulang ke rumah, Fhio harus pergi selama-lamanya ke pangkuan Ilahi usai dinyatakan meninggal di tempat kejadian.
Fhio dikenal sebagai sosok yang ramah. Hal tersebut dikarenakan, ia selalu meminta izin terlebih dahulu kepada pembeli sebelum menawarkan dagangannya. Ia juga terkenal sering membelikan obat-obatan untuk ibunya. Dan menurut keterangan sang ibu sebelum dirinya meninggal dunia, Fhio sempat membelikan obat dan kue untuknya.
“Beberapa hari sebelum meninggal tuh, pas hari hujan saya ada bilang ‘enak ni hujan-hujan makan martabak’. Tak lama Fhio pulang ke rumah bawa martabak isi keju. Ndak (tidak, red) pakai tanya lagi ke saya karena katanya dia tahu saya sukanya yang isi keju,” kata Erniwati dikutip ig @hipontianak pada Selasa, (07/05/2024).
Lebih lanjut sang ibu juga menceritakan, bahwa pada malam sebelum kejadian kecelakaan dirinya sempat bertemu Fhio dan memintanya pulang sebelum jam 10 malam. “Ketemu dia jam 8 malam terus saya suruh pulang. Saya sampai bilang kalau jam 9 ndak balik saya susul. Dia ndak mau pas saya suruh balik. Jadi nunggu kan dia jam setengah 10 lah. Dia ndak pernah ngeluh misalnya, ‘Mama ni dak kasi duet segini ape, pokoknye kesehariannye bagus, suke usaha’,” tambahnya.
Sontak saja unggahan video yang viral di medsos menampilkan sosoknya berjualan tengah malam pun sontak menuai berbagai reaksi warga internet (warganet) di medsos. “Mohon maaf mau nanya, kenapa si adeknya berjualan hingga larut malam? kondisi rumah orang tuanya di video ini sangat layak. masuk kategori orang mampu? Maaf beneran nanya Krn ga tau cerita awal si adek,” tulis warganet
“Allah terlalu rindu dengan kebaikanmu nak, skarang kmu bisa berlari bebas di surgaNya..al fatihah,” tulis warganet. “Yaa Allah Yaa Rahman Yaa Rahiim…Yaa Rasululloh tersayang gandeng rangkul anak ini masuk dalam Surga-Mu Yaa Robbanna,” kata lainnya.
“surga untukmu, sudah memuliakan ibumu,” kata lainnya.
“Allah memanggil mu nak vio, di dunia kejam kelak nanti dewasa lebih sulit jadi Allah memanggil mu cepat km g pantas di dunia lebih pantas di surga nak vio,” tandas pengguna lainnya. []
Redaksi07