Pantai Tanjung Jumlai Jadi Pilihan Warga PPU Untuk Berlibur

PENAJAM – PANTAI Tanjung Jumlai merupakan salah satu destinasi wisata di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Pantai ini masih menjadi tujuan favorit bagi sebagian masyarakat Kabupaten PPU ketika hari libur.

Seperti tampak ketika media ini berkunjung ke lokasi tersebut, Sabtu (11/5/2024) siang. Suasana Pantai Tanjung jumlai tampak ramai oleh pengunjung.

Dwi Agustina salah satu pengunjung yang ditemui beritaborneo.com mengungkapkan, dirinya bersama keluarga kerap berkunjung ke pantai ini. Khususnya ketika hari libur seperti Sabtu dan Minggu.

Dia mengatakan, dirinya bersama keluarga terkadang hanya sekedar menikmati indahnya pantai. Tak jarang juga membuat acara di pantai tersebut. Seperti bakar-bakar ikan bersama keluarga dan sebagainya.

“Pantai Tanjung Jumlai ini kan suasananya asyik, masih alami. Kita bisa menikmati keindahan alamnya di sini,” kata Dwi Agustina yang merupakan warga Kelurahan Waru, Kabupaten PPU ini.

Diceritakan Dwi, sejak puluhan tahun lalu Pantai Tanjung Jumlai yang ia tahu memang sudah dikenal oleh masyarakat luas, khususnya di PPU. Bahkan pantai yang berhadapan langsung dengan Selat Makassar ini menjadi salah satu tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi masyarakat.

“Iya, saya kan juga bekerja di pemerintahan jadi informasi terkait itu juga tahu,” jelasnya.

Pengunjung lain, Arsen warga Kecamatan Penajam mengatakan, dirinya juga kerap berlibur ke Pantai Tanjung Jumlai.

“Dalam setiap bulan pasti ada saya luangkan waktu ke sini. Asyik sih, di sini juga sudah ada penyewaan motor ATV, ada juga sepeda air dan sebagainya, yang pasti menyenangkan sekalilah,” ungkapnya.

 

Dia mengungkapkan, ketika libur-libur panjang seperti Hari Raya Idul Fitri, pantai ini banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun dari luar PPU.

“Kalau melihat saat momen Idul Fitri, keramaian Pantai Tanjung Jumlai sudah seperti tradisi, selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai penjuru,” ungkapnya.

Apalagi sambung Arsen, untuk masuk ke lokasi pantai ini tidak dipungut biaya sepeserpun sehingga masyarakat tidak terbebani. []

Penulis: Subur Priono | Penyunting: Agus P Sarjono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com