BALIKPAPAN – KEJUARAAN Provinsi (Kejurprov) Petanque Kalimantan Timur (Kaltim) resmi dibuka di Tennis Indoor Stadium Balikpapan, 24 hingga 27 Mei 2024. Kurang lebih 55 atlet petanque dari seluruh kota/kabupaten yang ada di Provinsi Kaltim berlaga dalam kejuaraan tersebut.
Ketua Pelaksana Kejurprov Unilah menyebutkan, meski bukan pertama kali dilaksanakan di Balikpapan, namun even kejuaraan petanque terakhir digelar di kota itu pada tahun 2021 lalu.
“Tahun 2021 digelar di Lapangan Petanque Sepinggan Pratama, bukan di Tennis Indoor seperti tahun ini. Waktu itu kami adakan seleksi untuk peserta bisa mengikuti Kejurprov 2022. Kemudian sempat vakum, sebelum kembali diadakan tahun ini,” jelas Unilah ditemui beritaborneo.com saat menyaksikan salah satu pertandingan petanque di Tennis Indoor Stadium Balikpapan, Minggu (26/05/2024).
Dia mengungkapkan, kejurprov yang digelar itu sekaligus menjadi ajang seleksi atlet untuk mewakili Provinsi Kaltim dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) yang rencananya akan digelar di Provinsi Bali, pada Desember mendatang.
“Menyampaikan harapan Ketua FOPI Kaltim Faridah Abdul Hadi, nantinya peserta yang lolos pada pertandingan petanque ini akan diikutkan pada seleksi untuk tingkat nasional, sehingga mulai dari sekarang sudah mulai dilakukan pembinaan,” jelasnya.
Unilah merinci, dalam kejurprov kali ini ada 11 nomor pertandingan yang dilombakan. Diantaranya shooting man, shooting woman, single man, single woman, double man, double woman, double mix, triple man, triple woman, triple mix A, dan triple mix B.
“Masing-masing nomor pertandingan diikuti lima orang atlet, sehingga total pesertanya adalah 55 atlet,” tambahnya.
Untuk nomor tanding sambung dia, tidak sama dengan nomor tanding saat seleksi di Kabupaten Berau beberapa waktu lalu, yang mencapai 13 nomor tanding. Hal tersebut kata Unilah disebabkan untuk nomor beregu tidak dimainkan.
Kegiatan yang direncanakan selesai pada tanggal 27 Mei 2024 ini, ternyata selesai sehari lebih cepat, yakni pada 26 Mei 2024. Meskipun sempat diguyur hujan lebat dan berdampak pada lapangan yang becek, namun pertandingan tetap berjalan menarik.
“Dengan adanya kejuaraan ini semoga ke depannya bisa membuat olahraga petanque lebih dikenal dan bisa tembus ke tingkat nasional,” harap Unilah. []
Penulis: Nistia Endah | Penyunting: Agus P Sarjono