Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
BALIKPAPAN – KABUPATEN Kutai Kartanegara (Kukar) merengkuh posisi runner up dengan perolehan tiga medali emas, lima perak dan dua perunggu di Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Petanque Kalimantan Timur (Kaltim), yang diadakan di Kota Balikpapan, 24-27 Mei 2024 kemarin.
Raihan prestasi yang membanggakan itu membuat Pengurus Cabang (Pengcab) Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Kabupaten Kukar optimis, bisa membawa atlet daerah dari Kukar lebih berprestasi di kancah nasional.
Petanque sebagai salah satu olahraga yang sejak 2015 lalu dipertandingkan di Sea Games, kini menjadi salah satu jenis olahraga yang mulai digemari dan dipelajari oleh orang awam dan atlet yang bersangkutan. Kabupaten Kutai Kartanegara salah satunya yang terus berusaha mengembangkan olahraga santai namun memerlukan konsentrasi ini.
Nur Alamsyah, Sekretaris FOPI Kukar merangkap sebagai manager dan pelatih tim petanque Kukar menyebutkan, saat ini pihaknya tengah mengoptimalkan olahraga petanque di Kutai Kartanegara melalui program pembinaan jangka panjang.
“Kami adakan latihan di halaman depan Kolam Renang Putri Junjung Buyah dari pukul 16.00 sampai jam 18.00 WITA. Kurang lebih dua jam dan terus kami lakukan dengan bantuan para pelatih yang professional,” kata Alamsyah ditemui di Tennis Indoor Stadium, Balikpapan, Minggu (26/05/2024).
Menurut dia, olahraga petanque ini sangat mudah cara bermainnya, namun memerlukan konsentrasi yang tinggi.
Para pemain targetnya adalah bagaimana mendekatkan bola besi yang mereka lempar ke bola kayu kecil berwarna sebagai target. Kemudian dilihat mana bola besi yang paling dekat dengan bola kayu, itulah yang menjadi pemenangnya.
Olahraga ini dilakukan pada lapangan berukuran kurang lebih panjang 15 meter dan lebar 4 meter. Jarak dari titik berdiri pemain ke titik bola kayu target kurang lebih 6 sampai 10 meter. Adapun poin yang diterapkan dalam Kejurprov ini adalah 13 poin dengan waktu permainan 45 menit.
“Kami menargetkan bisa mengadakan pembinaan jangka panjang, untuk event seperti ini kami ada persiapan lagi, paling tidak dua minggu kami persiapkan mereka untuk latihan. Insentifnya seperti apa, atau rencana ke depannya seperti apa. Pasti kami selalu adakan latihan yang lebih padat,” ujar Alamsyah lebih lanjut.
Berkenaan dengan kendala yang dialami, dia menjelaskan sejauh ini tidak ada kendala yang berarti dalam mengirimkan para atlet petanque Kukar ke pertandingan.
“Tidak ada kendala sebab untuk atletnya memang sudah kami siapkan semua, ini dimulai dari seleksi daerah dulu. Kalau di Kutai Kartanegara itu ada Kejuaraan Kabupaten, di sanalah kami menyeleksi dan menghimpun atlet-atlet yang mempunyai skill-skill yang diperlukan. Di sana kami bisa lihat ada kategori dan peringkat-peringkat para atlet, kemudian itu nanti yang akan kami ikutsertakan dalam pertandingan,” paparnya.
“Tapi, tidak menutup kemungkinan bahwa yang peringkat bawah bisa ikut juga, sebab menyesuaikan dengan seberapa intensifnya mereka latihan dan bisa menjadi lebih baik, karena nantinya akan ada seleksi kecil dalam simulasi bermain, dari situ bisa kami ambil lagi atlet yang mengikuti pertandingan ini. Jadi, semuanya berkesempatan,” jelas dia lagi.
Untuk diketahui, dari tahun 2022 FOPI Kukar terbentuk, sudah kurang lebih empat even nasional yang diikuti atlet Kukar sampai dengan tahun 2024 ini. Dimulai dari tahun 2023 sebagai tahun pembuka untuk keikutsertaan atlet di pertandingan kancah nasional.
“Kami adakan program latihan jangka panjang ini agar ke depannya para atlet ini bisa menyamai skill atlet nasional yang lain,” jelas Alamsyah.
Dia berharap atlet-atlet ini lebih berkembang lagi dan lebih banyak keikutsertaan atlet di berbagai pertandingan. FOPI Kukar optimis bahwa putra putri daerah bisa bersaing dengan daerah lainnya dengan latihan rutin dan berprestasi di tingkat nasional. []
Penulis: Nistia Endah | Penyunting: Agus P Sarjono
