Kisah Wanto, Salah Satu Driver Gojek Sepeda yang Masih Eksis

SAMARINDA – BELUM lama ini, seorang pekerja ojek online (Ojol) asal Kota Samarinda viral. Setelah potretnya bekerja mengantarkan makanan menggunakan sepeda diunggah di salah satu media sosial.

Pria itu bernama Dwi Budi Purwanto. Dia sama seperti driver ojol lainnya. Hanya saja dia menggunakan sepeda. Sementara lazimnya, pekerjaan jasa satu ini menggunakan kendaraan bermotor.

Driver Gojek yang akrab disapa Wanto ini kerap terlihat di sekitar Mal Samarinda Central Plaza (SCP). Dengan menggunakan sepeda, lengkap dengan jaket Gojek dan helm khas pesepeda.

Di beberapa daerah di Indonesia, layanan Gojek dengan sepeda rupanya juga telah ada lebih dahulu. Namun memang informasi soal program ini masih sangat minim. Termasuk di Kota Samarinda.

Salah satu pengurus Bubuhan Driver Gojek Samarinda (Budgos) Eko Saputra mengatakan, Program Mitra Gojek Sepeda di Samarinda sudah berjalan dua tahun lebih, sekitar tahun 2021 lalu. Menggunakan aplikasi driver Gojek yang sama, yaitu GoPartner.

Namun punya menu yang berbeda dengan driver Gojek yang reguler menggunakan motor. Bisa layanan antar penumpang atau makanan.

“Aplikasi drivernya berbeda dengan driver Gojek Reguler (biasa) karena mereka hanya khusus melayani satu layanan yaitu Go-Food dan jarak pengantaran maksimalnya hanya 2-3 km,” terangnya.

Di Samarinda juga belum banyak terdengar informasi soal adanya Gojek Sepeda ini. Eko mengungkapkan, saat ini sudah tidak ada perekrutan lagi. Sebab jasa antar makanan dengan sepeda ini minim peminat.

“Sempat ada lima orang yang daftar menjadi Gojek sepeda. Namun kemudian tiga di antaranya sudah tidak aktif. Kini menyisakan dua orang driver sepeda. Satu di antaranya ya Wanto yang saat ini viral,” ucapnya.

Wanto sendiri memang beroperasi di sekitar kawasan Mal SCP Samarinda. Melayani pengantaran makanan layanan Go-Food yang memang dipusatkan di kawasan itu. Karena dekat dengan Kantor Gojek.

Eko juga menyebutkan, untuk tarif ongkos kirim masih sama dengan driver Gojek menggunakan motor. Namun berbeda di bagian potongan aplikasi. “Kalau reguler/biasa potongannya 20 persen, sedangkan sepeda 30 persen,” pungkasnya. []

Penulis: Rangga Satria | Penyunting: Agus P Sarjono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com