BALIKPAPAN – KETAKUTAN masyarakat menjelang Hari Raya Idul Adha adalah berkenaan dengan naiknya harga-harga bahan pokok di pasar, baik itu tradisional maupun pasar modern. Namun dua minggu jelang Idul Adha 2024, terpantau harga pokok masih stabil dan stoknya terpantau aman.
Pasar Sepinggan Balikpapan sebagai salah satu pasar yang menyediakan bahan pokok dan bahan baku untuk keperluan masyarakat kota Balikpapan terpantau ramai dan berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pedagang di sana, harga bahan pokok masih tidak mengalami lonjakan yang signifikan.
Kartika, salah satu pedagang bahan pokok seperti cabai, tomat, dan bawang menyebutkan untuk dua minggu menjelang Idul Adha masih belum ada lonjakan harga.
“Untuk saat ini belum ada kenaikan harga. Biasanya mulai naik itu kurang lebih 10 hari sebelum Idul Adha, karena orang-orang berburu bahan masak, sedangkan pasokan persediaannya makin menipis,” jelas Kartika, ditemui beritaborneo.com di kios jualannya, Jumat (29/05/2024) siang.
Kartika menyebut, untuk harga cabai pernah mencapai harga termurah Rp25 ribu per kilogram. Namun harga itu bertahan 3-4 hari saja, kemudian selanjutnya naik menjadi Rp35 ribu per kilo dan sekarang menyentuh angka Rp45 ribu.
“Kemungkinan untuk tahun ini, harga cabai itu tidak mungkin sampai Rp80 ribu atau Rp90 ribu per kilonya, karena banyak yang panen. Tapi pasti biasanya tetap ada lonjakan,” kata Kartika.
Dia yang mengaku sudah bertahun-tahun menjadi pedagang di Pasar Sepinggan memprediksi, harga termahal dari bahan pokok justru ketika selesai Idul Adha. Karena banyak petani yang belum panen, sehingga stok persediaan yang akan dijual pun menjadi terbatas.
“Biasanya habis lebaran, hari kedua atau ketiga itu sudah mulai naik lagi harganya, termasuk tomat, cabai, dan bawang,” terangnya.
Untuk saat ini, harga tomat yang dijualnya seharga Rp20 ribu per kilogram. Harga itu turun sebelumnya yan Rp30 ribu per kilonya. Untuk cabai merah besar di harga Rp50 ribu per kilo, cabai keriting Rp45 ribu per kilo, cabai tiung Rp45 ribu per kilo, dan cabai besar hijau Rp50 ribu per kilonya. []
Penulis: Nistia Endah | Penyunting: Agus P Sarjono