SAMARINDA – PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) berencana mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Hal ini mengemuka pada Focus Group Discussion (FGD) yang mengusung tema “Pembentukan Forum Energi Daerah Kaltim Sebagai Langkah Awal Menuju Zero Emisi 2060”, gelaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kaltim di Hotel Puri Senyiur, Jalan Ruhui Rahayu I, Samarinda, Jum’at (7/6/2024).
“Forum ini menjadi sangat penting karena terkait dengan tujuan pembangunan pemerintah provinsi dan ini juga terkait dengan tujuan pembangunan negara,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas ESDM Kaltim Ujang Rachmad.
Ujang menjelaskan, saat ini Pemprov Kaltim telah memproyeksikan di dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045, penggunaan EBT hingga 79 persen pada tahun 2045.
Dia menyatakan sangat optimis, proyeksi itu dapat tercapai. Karenanya butuh kolaborasi dari semua pihak.
Pada tahun 2024, target EBT Kaltim sebesar 12,40 persen, sehingga dibutuhkan waktu 20 tahun untuk mencapai target 79 persen pada tahun 2045,” imbuhnya.
Assisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Provinsi Kaltim ini juga menekankan bahwa pencapaian target yang optimis ini tidak bisa lepas dari peran para stakeholders. Oleh karena itu, melalui FGD ini diharapkan bisa menjadi wadah untuk merekomendasikan langkah-langkah yang perlu diambil agar target tersebut dapat tercapai.
Ujang menambahkan, untuk mencapai target tersebut diperlukan upaya percepatan pemanfaatan energi terbarukan di Kaltim, serta menjembatani aspek suply and demand energi dalam konteks penyediaan energi baru terbarukan.
“Forum ini satu diantara tugasnya adalah mengkolaborasikan pelaksanaan pengembangan energi baru terbarukan yang telah ditetapkan dalam dokumen RPJMD maupun RPJPD Provinsi Kaltim,” pungkasnya.
Dengan adanya forum ini, diharapkan Kaltim dapat mengembangkan EBT dengan lebih terencana dan terukur serta mencapai target zero emisi pada tahun 2060. []
Penulis: Himawan Yokominarno | Penyunting: Agus P Sarjono