TENGGARONG – FAKULTAS Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Kartanegara (Unikarta) punya cara tersendiri untuk mengemas nuansa budaya dalam melaksanakan setiap kegiatannya. Seperti yang dilakukan dalam rangka menyambut Dies Natalis ke-40 Unikarta dengan menggelar Festival Cerau Nasi Bekepor.
Kegiatan yang digelar di halaman Kampus Unikarta, Tenggarong, Rabu (26/06/2024) itu menggelar lomba masak Nasi Bekepor secara massal. Nasi bekepor sendiri adalah nasi liwet dengan campuran sayur, rempah-rempah, dan potongan ikan asin. Proses memasaknya dengan menggunakan tungku serta kayu bakar sebagai alat untuk memasak. Nasi bekepor merupakan makanan khas Kutai Kartanegara yang menjadi hidangan untuk para Raja Kutai.
Tak hanya lomba memasak nasi bekepor saja, dalam festival tersebut juga dilaksanakan beragam lomba olahraga tradisional. Seperti Terpelan, Belogo, Begasing, Nyumpit dan lain-lain.
Rektor Unikarta Ince Raden memberikan apresiasi kepada Fisip Unikarta yang telah menyelanggarakan Festival Cerau Nasi Bekepor. Menurut dia, Fisip Unikarta selalu konsisten mengangkat keragaman budaya Kutai dalam kegiatannya.
“Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Kegiatan ini merupakan komitmen dari pihak kampus untuk selalu men-support Festival Cerau Nasi Bekepor setiap tahunnya agar bisa terus terlaksana dan menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Dies Natalis tiap tahunnya,” jelas Rektor.
Apresiasi juga diberikan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Kukar Akhmad Taufik Hidayat saat membuka festival tersebut. “Fisipol Unikarta berperan besar dalam membantu pemerintah Kukar melestarikan keanekaragaman budaya dan kuliner khas Kukar yang perlu terus dipelihara dan dipromosikan,” katanya.
Dia mengemukakan, Kabupaten Kukar memiliki keanekaragaman budaya dan kuliner khas. Penyelenggaraan Festival Cerau Nasi Bekepor kata dia, adalah bagian dari upaya pembinaan dan pelestarian adat budaya daerah.
“Harapan saya, kegiatan seperti ini bukan hanya sebagai upaya pelestarian budaya, tetapi juga dapat dikembangkan menjadi atraksi wisata yang menarik bagi para wisatawan,” ujar Akhmad Taufik.
Ketua Panitia Festival Cerau Nasi Bekepor BEM Fisip Unikarta Fatmaila mengungkapkan, salah satu tujuan diadakannya acara tersebut adalah untuk memperkenalkan kebudayaan Kutai kepada masyarakat yang belum mengenalnya.
Dengan diadakannya kegiatan tersebut dia berharap, salah satu tradisi khas Kutai dapat terjaga kelestariannya. “Tidak hanya tradisi Cerau Nasi Bekepor saja, tetapi tradisi-tradisi lain, adat dan kebudayaan Kutai secara menyeluruh dapat kita lestarikan bersama,” tutup Fatmaila. []
Penulis: Rudi Harahap | Penyunting: Agus P Sarjono