JAKARTA – Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera mengaku sedih karena pemecatan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) terkait perkara asusila. Baginya, hal itu mestinya menjadi keprihatinan banyak pihak.
“Saya terkejut dan sedih dengan keputusan itu dan saya tidak bahagia,” ujar Mardani di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (04/07/2024). Ia mengatakan, sejak kemarin tak ingin berkomentar karena merasa tak enak hati.
Pasalnya, persoalan yang menyangkut Hasyim adalah pelanggaran etik berat soal asusila. “Karena ini enggak enak, kasusnya asusila. Saya berharap ini tidak benar, tapi fakta-fakta di DKPP bukan fakta-fakta yang direkayasa, karena itu saya menghargai keputusan DKPP,” sebut dia.
Di sisi lain, Mardani pun memberikan kritik pada komisinya. Menurutnya, persoalan Hasyim menjadi contoh bahwa fit and proper test calon komisioner KPU harus dilakukan dengan objektif, bukan memilih pihak yang membawa keuntungan atau punya kedekatan dengan anggota dewan tertentu.
“Jangan lagi terlalu sibuk (memperjuangkan), ’ini jalur saya,’ jangan. Pilih yang punya integritas dan kapasitas,” ucap dia. Sementara itu, dalam konferensi pers di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta, Rabu (03/07/2024), Hasyim malah bersyukur dicopot oleh DKPP dari jabatannya.
Ia mengatakan, keputusan itu malah membuatnya lepas dari berbagai tanggung jawab berat sebagai Ketua KPU. “Dan saya ucapkan terima kasih kepada DKPP yang telah membebaskan saya dari tugas-tugas berat sebagai anggota KPU yang menyelenggarakan pemilu,” tutur Hasyim.