TENGGARONG – DINAS Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berkomitmen untuk mengurangi beban volume sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bekotok, Tenggarong pada tahun 2024 ini.
Upaya pengurangan beban TPA tersebut dilakukan melalui realisasi pembangunan sarana pengelolaan sampah di beberapa daerah di Kukar, berupa Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R).
Sampai saat ini, baru dua TPS 3R yang dibangun dan berjalan, yakni di Kecamatan Loa Kulu dan Kecamatan Tenggarong (Kelurahan Loa Tebu). Sedangkan pembangunan empat TPS 3R lainnya akan direncanakan di Kecamatan Loa Janan, Muara Wis, Muara Muntai, dan Muara Kaman.
Kepala DLHK Kukar Slamet Hadiraharjo mengungkapkan, sepanjang tahun 2024 akan direncanakan pembangunan TPS 3R lainnya guna menampung dan mengelola sampah dari seluruh wilayah hulu dan hilir di Kabupaten Kukar, sehingga tidak seluruh sampah masuk ke TPA Bekotok.
“Saat ini, TPA Bekotok memang sudah overload, sehingga kami berupaya membangun TPS 3R di tiap lokasi yang berpotensi sangat dibutuhkan. Sehingga sampah-sampah yang arahnya dari hulu atau hilir dapat difasilitasi dengan baik,” jelas Slamet Ketika ditemui beritaborneo.com di kantornya, Jalan Ahmad Dahlan, Tenggarong, Selasa (30/07/2024).
Slamet mengatakan, pembangunan TPS 3R bukanlah hal yang mudah untuk direalisasikan, sebab perlu banyak pertimbangan dari pihak masyarakat, lokasi pembangunan, serta stakeholder terkait. Dia pun menjabarkan, salah satu kendala terbesar dalam merealisasikan hal itu adalah volume sampah yang dihasilkan oleh masyarakat.
Berbicara soal volume sampah, Slamet menekankan saat ini lokasi yang menghasilkan lebih banyak sampah adalah Kecamatan Tenggarong, sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat.
“Kecamatan Tenggarong penduduknya paling banyak, sehingga produksi sampahnya juga tinggi. Sehingga ini sebagai bahan pertimbangan kami dalam membangun TPS 3R di daerah lain yang penduduknya juga bertambah setiap tahunnya. Kami harus menciptakan TPS yang dirasa lokasinya cukup untuk mengelola dan menampung seluruh sampah yang masuk nantinya,” tuturnya.
Saat ini, lokasi TPS 3R yang sudah berjalan di Loa Kulu dan Loa Tebu menjadi lokasi pengelolaan sampah yang berhasil mengusahakan pengurangan timbulan sampah di lokasi tersebut sehingga beban TPA Bekotok Tenggarong dapat dikurangi.
“Harapannya, semoga 4 TPS 3R tersebut nantinya bisa menjadi solusi untuk Kukar menjadi kabupaten yang mandiri mengelola sampah serta bisa terus memberikan tampilan kota yang bersih kepada pihak lainnya,” tutupnya. []
Penulis: Nistia Endah | Penyunting: Agus P Sarjono