JAKARTA – Rakyat Venezuela turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa, usai petahana Presiden Nicolas Maduro kembali dinyatakan menang pilpres. Demonstrasi pecah di semua wilayah Venezuela, bahkan para demonstran merobohkan patung mantan presiden Hugo Chavez di negara bagian Falcon.
Di daerah Petare yang merupakan salah satu wilayah termiskin di ibu kota Caracas, para demonstran meneriakkan slogan-slogan menentang hasil pemilu. Beberapa pengunjuk rasa juga bergerak menuju istana presiden Miraflores. “Ini akan jatuh. Ini akan jatuh. Pemerintah ini akan jatuh!” teriak para pengunjuk rasa, demikian dilaporkan Al Jazeera.
Kemarahan publik pecah setelah Dewan Pemilihan Nasional (CNE) Venezuela resmi mengonfirmasi bahwa Maduro terpilih kembali oleh mayorita rakyat Venezuela. Maduro akan kembali memimpin negara di Amerika Selatan itu selama enam tahun ke depan, untuk periode 2025-2031.
Namun CNE belum merilis hasil penghitungan suara dari masing-masing 30 ribu tempat pemungutan suara di seluruh Venezuela. Hal inilah yang memicu ketegangan politik dan desakan transparansi hasil pemilu. Perwakilan oposisi mengklaim perhitungan yang mereka kumpulkan dari berbagai titik menunjukkan rival Maduro, Edmundo Gonzalez, yang menang pemilu.
Namun CNR membantah dan mengatakan Gonzalez gagal mengalahkan Maduro, dengan perolehan suara 44 persen dibandingkan 51 persen. Usai protes ini, Maduro buka suara dan mengklaim bahwa ada upaya untuk melakukan kudeta di Venezuela.
“Kita sudah tahu hal ini, kali ini tidak akan ada kelemahan. Hukum Venezuela akan dihormati,” ujar Maduro. Sementara itu Gonzalez menepis tuduhan tak berdasar Maduro, dan menyerukan unjuk rasa damai di seluruh negeri.
“Rakyat Venezuela dan seluruh dunia tahu apa yang terjadi. Itulah satu-satunya jalan menuju perdamaian. Kami memiliki catatan yang menunjukkan kemenangan kami, kemenangan besar yang tidak dapat dibatalkan,” kata Gonzalez.
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) ikut berkomentar dan menyerukan transparansi penuh soal hasil pemilu Venezuela. “Sekjen PBB meyakini bahwa semua perselisihan pemilu akan ditangani dan diselesaikan secara damai, menyerukan kepada semua pemimpin politik Venezuela dan pendukung mereka untuk bersikap Moderat,” kata juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric. []
Redaksi08