SUmber foto: PAHAMI ID

Gejolak di Bangladesh: Protes Mahasiswa Berakhir Ricuh, Delapan Orang Tewas dalam Bentrokan

BANGLADESH – Ribuan demonstran termasuk mantan perwira militer turun ke jalan meminta Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mundur, Minggu (04/08/2024). Demonstrasi yang diinisiasi Student Against Discrimination terjadi di Lapangan Shabagh, Dhaka.

Sejumlah mantan perwira militer turut bergabung dengan gerakan mahasiswa ini. Mantan kepala militer Jenderal Ikbal Karim Bhuiyan sampai-sampai mengubah foto profil di Facebook menjadi merah. Ini sebagai tanda dukungan dia ke para pedemo.

Kepala militer Bangladesh saat ini Waker Uz Zaman menyampaikan dukungan tentara terhadap rakyat di hadapan para perwira pada Sabtu malam. “Tentara Bangladesh adalah simbol kepercayaan rakyat,” kata Zaman, dikutip AFP.

Dia lalu berujar, “Tentara Bangladesh selalu mendukung rakyat dan akan melakukan demi rakyat dan negara.” Pernyataan tersebut tak memberi rincian lebih lanjut atau secara eksplisit apakah tentara mendukung protes hari ini.

Gerakan protes ini melibatkan orang-orang dari semua kalangan di Bangladesh. Mereka di antaranya kelompok muda, bintang film, musisi, penyanyi, hingga rapper. Salah satu peserta aksi, Sakhawat, mengatakan demo ini bukan soal kuota pekerjaan.

“Kami ingin generasi penerus penerus kami bisa hidup bebas di negara ini,” kata dia. Namun, demo di Bangladesh berujung ricuh. Ada kelompok pro-pemerintah yang turut turun ke jalan. Polisi mengatakan banyak peserta aksi yang membawa tongkat.

“Terjadi bentrokan antara mahasiswa dan anggota partai yang berkuasa,” kata inspektur polisi di Dhaka, Al Helal, dikutip AFP. Al Helal juga mengatakan dua orang tewas di distrik Munshiganj, Dhaka.

“Salah satu korban tewas dibacok di kepala dan yang lainnya mengalami luka tembak,” ujar dia. Polisi lain mengatakan seluruh kota berubah menjadi medan pertempuran. Dia juga menyebut para demonstran membakar mobil dan sepeda motor di luar rumah sakit.

Polisi dan dokter melaporkan enam kematian lagi di distrik utara Pabna dan Rangpur, serta di Magura di barat. Dengan demikian total korban tewas dalam demo ini berjumlah delapan orang.

Sebelum demo ini pecah, Students Against Democracy menyatakan akan menggelar aksi secara damai. Namun, mereka juga memperingatkan untuk melakukan persiapan jika ada yang menyerang.

Salah satu pemimpin protes Asif Mahmud juga meminta para pendukungnya untuk bersiap. “Siapkan tongkat bambu dan bebaskan Bangladesh,” tulis di Facebook. Bangladesh berada dalam gejolak sejak Juli lalu. Di demo besar-besaran sebelumnya, massa menuntut pemerintah membatalkan penetapan kuota 30 persen pegawai negeri sipil (PNS) untuk keluarga pejuang.

Sejumlah pihak menilai langkah tersebut untuk melanggengkan kekuasaan Hasina. Keputusan kuota PNS lantas dibatalkan. Namun, demo kembali menggema untuk menuntut Hasina mundur.

Hasina memerintah Bangladesh sejak 2009 dan memenangkan pemilihan umum keempat berturut-turut di tahun ini. Kelompok pemantau hak asasi manusia menuding pemerintahan Hasina menyalahgunakan lembaga-lembaga negara untuk mempertahankan kekuasaan, membasmi perbedaan pendapat, termasuk melalui pembunuhan di luar hukum terhadap oposisi. []

Redaksi08

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com