LONG BAGUN – Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Dr. Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E., yang dalam hal ini diwakili oleh Wakil Bupati (Wabup) Mahulu Drs. Yohanes Avun.,M.Si secara resmi Membuka Rapat Rencana Penataan Ruang Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pusat Pemerintahan, Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan sekitar Pusat Perkantoran, Tata Ruang berbasis mitigasi bencana, Tata Ruang objek wisata Mapping Tourism Geopark & Conservation, di Ruang Rapat Bappelitbangda. Selasa (30/07/24).
Kegiatan ini di Fasilitasi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mahulu yang bekerjasama dengan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.
Dalam sambutan Bupati Mahulu Dr. Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E., yang disampaikan oleh Wabup Mahulu Drs. Yohanes Avun, M.Si., menyampaikan bahwa Pada Rapat ini akan membahas empat agenda penting yang akan saling berkaitan.
Tentu yang pertama akan dibahas mengenai rencana Penataan Ruang Kawasan RTH Pusat Pemerintahan, yang dimana Kabupaten Mahulu ini sebagai wilayah yang berkembang dan memerlukan perencanaan tata ruang yang harus matang untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Salah satu yang penting yaitu penyusunan RTH di Kawasan Pemerintahan baru.
“RTH yang merupakan salah satu elemen terpenting ini memiliki fungsi ekologi, sosial, dan estetika, oleh sebab itu ditengah maraknya pembangunan fisik dengan keberadaan RTH ini mampu mengimbangi dampak lingkungan negatif, seperti pencemaran udara dan suhu yang semakin panas, selain itu juga RTH memberikan ruang rekreasi bagi masyarakat serta mendukung keseimbangan ekosistem lokal,” jelasnya.
Wabup Drs. Yohanes Avun, M.Si., lebih lanjut menyampaikan bahwa mengenai Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Koridor Rumah sakit ini merupakan area yang memerlukan perhatian khusus dalam perencanaan tata bangunan dan lingkungan. Karena di Kabupaten Mahulu peningkatan pelayanan kesehatan menjadi prioritas mendesak, maka diperlukan rencana tata bangunan dan lingkungan yang holistic untuk memastikan bahwa fasilitas kesehatan dapat beroperasi secara optimal.
“Rencana ini harus mencakup desain bangunan yang ramah lingkungan, aksesibilitas yang baik, serta integrasi dengan fasilitas pendukung lainnya. Pengaturan tata ruang yang tepat akan meningkatkan kenyamanan pasien dan efisiensi operasional rumah sakit, serta mendukung program kesehatan yang berkelanjutan,” tangkasnya.
Kemudian Yohanes Avun mengatakan hal ketiga mengenai Mitigasi Bencana berdasarkan Tata Ruang dan Juga Tata Ruang Geopark di Kabupaten Mahulu, tentu dengan Perencanaan tata ruang yang tepat pasti dapat meminimalisir risiko bencana dan dampaknya terhadap penduduk dan infrastruktur.
Serta dengan adanya Potensi Geopark yang luar biasa dimiliki oleh Kabupaten Mahulu dengan berbagai keragaman geologi, budaya, dan keberagaman hayati yang tinggi, maka dengan demikian pengembangan tata ruang geopark ini tidak hanya bertujuan untuk pelestarian alam saja, Namun juga untuk meningkatkan perekonomian lokal melalui pariwisata berkelanjutan.
“Dalam perencanaan tata ruang geopark ini diperlukan pendekatan yang integratif dan partisipatif, melibatkan masyarakat setempat, ilmuwan, dan pemerintah daerah. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pengelolaan geopark berjalan dengan baik, menjaga keaslian alam, serta memberikan manfaat ekonomi dan edukasi bagi masyarakat sekitar,” ungkap wabup.
Wabup Mahulu berharap dari penyusunan tata ruang, baik itu untuk RTH, koridor rumah sakit, mitigasi bencana, maupun geopark diperlukan kolaborasi yang erat antara berbagai pihak. Oleh sebab itu dari Pemerintah daerah, swasta, akademisi, dan masyarakat harus bekerja sama untuk mencapai perencanaan yang komprehensif dan berkelanjutan.
“Harapannya di Kabupaten Mahulu kolaborasi ini dapat memastikan bahwa perencanaan tata ruang sesuai dengan kebutuhan lokal dan mendukung visi pembangunan jangka Panjang. Dengan demikian penyusunan tata ruang yang baik akan menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan sejahtera bagi seluruh masyarakat Mahulu,” tutup Yohanes Avun. []
Redaksi08