BANJARBARU – Kemacetan lalu lintas di Bundaran Simpang Empat masih menjadi masalah yang belum terpecahkan bagi Pemko Banjarbaru. Saat ini kemacetan di dekat batas kota tersebut semakin parah, khususnya pada akhir pekan.
Kabid Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarbaru, Adi Maulana mengatakan, pihaknya masih mencari-cari solusi yang tepat lewat kajian feasibility study management. “Kajian ini difokuskan untuk mengatasi masalah kemacetan di Bundaran Simpang Empat,” ujarnya, Kamis (08/08/2024).
“Ada tiga opsi yang masih dikaji. Jadi tidak hanya flyover yang bisa dijadikan solusi. Bisa saja dengan memasang APIL (alat pemberi isyarat lalu lintas), pembuatan jaringan jalan baru atau pelebaran jalan,” beber Adi.
Beberapa alternatif di atas akan dikaji tim peneliti dari Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Lalu, PUPR akan mengekspos hasil kajian tersebut pada pertengahan Agustus nanti.
Ada tiga tahap ekspos dengan melibatkan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalsel. “Karena jalan di Simpang Empat ini merupakan wewenang mereka (BPJN). Dari ekspos itu kami akan mendengarkan masukan dan saran,” kata Adi.
Sebelumnya, pengamat tata kota Akbar Rahman menyampaikan, kemacetan yang sering terjadi di Simpang Empat dikarenakan penyempitan jalur di persimpangan. Sementara volume kendaraan terus bertambah. Sedangkan Jalan Trikora menjadi jalur utama truk.
“Maka sudah semestinya pembangunan dua jalur Trikora dilanjutkan. Kemudian bangun traffic light untuk membantu mengatur lalu lintas di sana (Bundaran Simpang Empat),” ujar Akbar. []
Redaksi08