Langkah Masitah Assegaf Hadapi Laku Culas Oportunis Politik di Pilkada Paser 2024

Ditebang dengan cara rendah bak konspirasi nan kejam para oportunis politik, tak membuat Hj Syarifah Masitah Assegaf tumbang. Kader Partai Golkar yang telah 25 tahun malang melintang di dunia politik ini harus menghadapi kenyataan, ditelikung partainya sendiri karena ambisi sang petahana untuk terus berkuasa.

 

PASER – JABATAN mentereng sebagai Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Kaltim, Wakil Ketua Kosgoro Kaltim dan Wakil Ketua Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Kaltim, ternyata hanya dipandang sebelah mata oleh sebagian pengurus Golkar di tingkat Provinsi Kaltim dan Kabupaten Paser.

Wakil Bupati Paser yang santer dikabarkan telah mendapat restu dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar dan Ketua DPD Partai Golkar Kaltim untuk maju sebagai Calon Bupati Paser dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Paser 2024 ini, justru didongkel oleh partai tempatnya mengabdi selama hampir 15 tahun ini.

Namun kezaliman yang diterimanya itu tidak membuat pejuang militan yang tangguh ini terpuruk dan goyah. Bahkan dalam hitungan hari, dia bangkit tanpa diduga banyak pihak. Semua itu bukan serta merta, namun sudah dipersiapkannya jauh hari dengan matang. Karena dalam kalkulasi politiknya, selalu ada plan A, B dan C, termasuk rencana cadangan.

Sehingga sehari setelah rekomendasi Partai Golkar diserobot pihak lain, Masitah tetap mampu menunjukan bukti esksistensi dan jati dirinya. Dia justu menerima rekomendasi dari Partai Demokrat untuk berlaga di Pilkada Paser.

 

Sy Masitah Assegaf bersama pasangannya Denni Mappe menerima Surat Keputusan (SK) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat langsung dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam acara Penyerahan Rekomendasi Partai Demokrat secara serentak di Jakarta, Kamis (8/08/2024) malam.

Partai Demokrat sendiri memilih mengusung Sy Masitah Assegaf bukan tanpa alasan. Ibu empat anak ini dinilai memiliki elektabilitas yang tinggi dan dikenal cukup dekat dengan masyarakat. Hal itu diakui Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Paser Suhadak.

“Survei internal kami, beliau (Masitah) memiliki elektabilitas yang tinggi makanya kami hantarkan ke DPP Partai Demokrat untuk mendapatkan rekomendasi,” katanya.

Suhadak menegaskan, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menginginkan jajaran Partai Demokrat di daerah dapat berbicara banyak di perhelatan Pilkada tahun ini, termasuk di Kabupaten Paser.

“Ketua Umum kami di Demokrat menginginkan kami menang. Tapi itu tidak cukup hanya karena uang yang banyak, melainkan juga harus dibarengi dengan suara yang besar berdasarkan hasil survei. Nah ibu Masitah datang, melamar ke kami, dia punya hak yang sama karena telah mendaftar. Lalu ternyata berdasarkan survei kami, beliau surveinya tinggi,” beber Suhadak.

Meski sudah mendapat rekomendasi dari Demokrat, Masitah-Denni masih butuh perahu dari partai politik (Parpol) lainnya untuk bisa maju di Pilkada Paser 2024. Hal itu dikarenakan, DPC Demokrat Paser hanya memperoleh 5 kursi pada Pileg 2019, sementara syarat untuk mengusung Paslon di Pilkada Paser minimal 6 kursi di DPRD Paser.

Saat ini, masih ada tiga parpol yang mendapat kursi di DPRD Paser dan belum mengeluarkan rekomendasinya. Diantaranya Partai NasDem yang meraih 3 kursi, PDI Perjuangan 2 kursi dan Partai Gerindra 1 kursi. Masitah sendiri telah mendaftarkan diri ke partai-partai tersebut.

 

Masitah menegaskan, pendaftaran ke sejumlah partai politik di Kabupaten Paser merupakan bentuk tekad bulat dirinya untuk maju sebagai calon Bupati Paser pada Pilkada tahun ini. “Saya siap Lillahi Ta’ala untuk maju sebagai calon Bupati Paser,” tegas Masitah saat mengembalikan formulir pendaftaran ke salah satu parpol, belum lama ini.

Dia tidak terlalu memusingkan manuver Golkar Paser yang menjatuhkan pilihan kepada pihak lain. Dirinya lebih memilih berkonsentrasi dan fokus melengkapi rekomendasi partai lain agar siap berlayar di Pilkada 2024, bersama maupun tanpa Partai Golkar.

“Politik itu dinamis, sepersekian detik semua bisa berubah. Jadi urusan Golkar, belum terlalu saya fikirkan,” katanya kepada beritaborneo.com melalui sambungan seluler, Senin (12/08/2024).

Dia mengakui, sebelumnya banyak pihak yang meragukan dirinya bisa masuk dalam kontestasi Pilkada Paser 2024. Terlebih kondisi sekarang, kontestasi politik tahun ini sangat luar biasa. “Politik 2024 merupakan politik transaksional, yang mau tidak mau atau suka tidak suka, itu akan berpengaruh pada Pilkada tahun ini,” sebutnya.

Namun Masitah mengungkapkan, dirinya terus berdoa dan berjuang agar siap bertarung. Baginya, Pilkada Paser 2024 ini bukan pertarungan yang receh. Sehingga dirinya mengaku tidak main-main untuk perhelatan lima tahunan ini.

“Ini pertarungan bagaimana kami memoles Paser ke depan lebih hebat. Sehingga kami harus hebat pula dalam berjuang,” ujarnya.

Bahkan seakan menjawab tantangan, mantan Anggota DPRD Kaltim dua periode (2009–2014 dan 2014–2019) ini juga mengaku siap bertarung head to head dengan calon lain, seperti prediksi banyak pihak.

“Yang pasti, jika akhirnya terjadi head to head seperti prediksi banyak pihak, tentu kami siap bertarung,” tegasnya optimis.

Perempuan kelahiran Balikpapan, 2 Oktober 1966 ini juga mengungkapkan, keputusannya untuk maju mencalonkan diri menjadi orang nomor satu di Kabupaten Paser bukan karena ambisi pribadi. Melainkan desakan luas dari masyarakat yang menginginkan adanya perubahan.

“Saya memutuskan untuk maju sebagai calon Bupati Paser bukan hanya untuk sebuah jabatan. Tapi ini jawaban dari desakan masyarakat yang menginginkan adanya perubahan di Kabupaten Paser. Menjadikan Paser sebagai mitra IKN yang lebih hebat dan lebih dikenal di masa mendatang,” tutur Masitah.

Perubahan yang dimaksudnya, kata Masitah, ialah kesejahteraan masyarakat. Hal itu kaena menurut dia, masih banyak wilayah di Kabupaten Paser yang belum tersentuh pembangunan, termasuk salah satunya yang paling utama adalah kesejahteraan masyarakat.

“Bersama Paser Hebat ini bukan hanya hebat pembangunannya, namun hebat juga dalam kesejahteraan masyarakatnya,” imbuhnya lagi.

Kelihatannya kejutan di injuri time akan berlanjut dengan kemungkinan merapatnya PDI Perjuangan untuk mengusung Pasangan Hebat Sy Masitah Assegaf-Denni Mappe. Bahkan menurut informasi terkini, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah merestui untuk memberikan dukungan kepada Masitah-Denni. Demikian juga dengan Partai Nasdem yang bakal disatroninya.

 

Spektakuler memang langkah politisi senior ini. Kemampuannya bermain di detik finish mendapat banyak applous dan menggaduhkan peta perpolitikan di Kabupaten Paser. Namun ada yang menarik di sini, yang perlu diberi spidol merah, imbas dari raibnya rekomendasi partai kuning. Tim relawan dan simpatisan kuning bergejolak.

Sebagai bentuk dari rasa kekecewaan dan kemarahan terhadap keputusan Partai Golkar, mereka serempak membuka, merobek dan mencabut, bahkan membakar baliho maupun spanduk bergambar Masitah bersama Rudy Mas’ud, Ketua DPD Golkar Kaltim yang sudah terpasa di 139 desa dan lima kelurahan.

“Mereka meminta ibu Masitah tutup buku di Partai Golkar dan pindah ke partai lain yang lebih menghargai keberadaannya. Karena ini sudah merupakan bentuk kedzholiman terhadap kader partai yang potensial dan dikenal masyarakat luas,” ungkap salah seorang relawan.

Akankah para kader dan simpatisan serta tim relawan yang bergabung di Golkar atau yang berafiliasi dengan Partai Golkar mundur? Atau akankah rekomendasi Golkar yang sempat dibajak itu bisa diambilnya kembali? Mengingat Ketua DPP Partai Golkar Airlangga Hartato telah mundur dan bakal ada perubahan struktur kepemimpinan.

Atau dia telah bertekad untuk hengkang ke salah satu partai pengusungnya? Kita tunggu ekses selanjutnya. []

Penulis | Penyunting: Agus P Sarjono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com