SAMARINDA – ANGGOTA Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia (SDM), Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat, Abdul Qayyim Rasyid menjelaskan, pendidikan politik yang dilaksanakan KPU secara masif meliputi ke semua segmen.
Hal ini disampaikannya pada acara Hallo Kaltim, yang dilaksanakan oleh RRI Pro 1, di Studio Si Karut RRI Samarinda, Rabu (14/8/2024).
“Ada segmen pemilih pemula, ada segmen pemilih marginal, ada segmen perempuan, ada segmen komunitas, yang kesemuanya ada sebelas segmen,” urainya.
Semua segmen-segmen itu lanjut dia, harus disentuh melalui pendidikan politik. Diantaranya adalah pemilih pemula yang menyumbang sebesar 24 sampai 25 persen dari keseluruhan jumlah pemilih, dengan komposisi usia dari 17 tahun sampai 26 tahun.
Menurut Abdul Qayyim Rasyid, semakin cerdas pemahaman politik pemilih, terkhusus pemilih pemula, maka akan semakin berkualitas pemimpin yang akan dihasil dari pemilihan umum itu. “Kami juga melakukan kerjasama dengan berbagai fihak, dengan berbagai bentuk kegiatan sosialisasi,” ungkapnya.
Dia menguraikan, bentuk kegiatan sosialisasi itu antara lain seperti pertemuan tatap muka, kerjasama, melalui media, lewat kegiatan-kegiatan yang sifatnya berkaitan dengan suatu momentum tertentu seperti momen nuasa perayaan hari kemerdekaan dan bentuk sosialisasi lainnya.
“Paling tidak minimal kita ingin menanamkan kepada masyarakat akan pentingnya pemilihan umum ini atau setidaknya mereka faham betul apa itu arti Pilkada,” tuturnya.
Dalam rangka upaya memberikan sosialisasi pendidikan politik ini, dia menegaskan perlu upaya secara masif yang merupakan kolaborasi semua pemangku kepentingan terkait bagi upaya menggelorakan pesta demokrasi untuk memilih putra daerah terbaik yang akan memimpin daerah Kaltim, juga kabupaten/kota.
“Karena itu kami juga berharap agar pendidikan politik ini tidak hanya menjadi tanggunjawab penyelenggara saja, dalam hal ini KPU dan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) semata, tetapi juga merupakan tugas bersama, secara bersinergi dalam rangka sukses Pemilihan Kepala Daerah,” harapnya.
Paling tidak, ucapnya lagi, masyarakat akan tahu bahwa Pemilihan Kepala Daerah itu akan dilaksanakan pada tanggal 27 November mendatang.
“Inilah tugas kami, kedepannya akan lebih menjalin sinergi dan kolabirasi kepada semua fihak, ke semua instansi, untuk mensukseskan pelaksanaan sosialisasi dan pendidikan politik kepada masyarakat,” lanjutnya lagi. []
Penulis: Himawan Yokominarno | Penyunting: Agus P Sarjono