sumber foto cnbc

Iran Siapkan Serangan Balasan: Israel di Bawah Ancaman Setelah Pembunuhan Tokoh Hamas

IRAN – Iran memastikan bakal melancarkan serangan balasan terhadap Israel atas pembunuhan pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli lalu. Wakil Menteri Luar Negeri Iran Bidang Studi dan Penelitian, Mohammad Hasan Sheikholeslami, menyatakan balasan Iran akan menjadi pukulan besar bagi Negeri Zionis karena telah berani membunuh tamu kehormatan Teheran di teritori Iran.

“Tentu saja respons kami merupakan sebuah pukulan besar bagi rezim Zionis Israel untuk meningkatkan daya pertahanan negara kami dan juga perlindungan terhadap keamanan negara kami,” kata Sheikholeslami dalam konferensi pers di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/08/2024).

Sheikholeslami mengatakan serangan balasan Iran adalah “hal yang mutlak dan pasti” sesuai dengan arahan dan petunjuk dari pemimpin spiritual dan berbagai jajaran petinggi Teheran. Meski begitu, ia tak membeberkan kapan dan seperti apa balasan Iran terhadap Israel.

“Tentu saja bagaimana respons itu, kapan, dan di mana respons itu dilakukan merupakan sebuah hal yang akan diputuskan oleh para pejabat tinggi Iran didasari oleh kepentingan Iran,” kata Sheikholeslami. Ini merupakan penegasan kesekian yang dilontarkan para pejabat Iran mengenai rencana serangan balasan Teheran terhadap Israel atas pembunuhan Haniyeh.

Pekan lalu, wakil komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) Ali Fadavi juga memastikan bakal menghukum keras Israel sesuai perintah pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Haniyeh tewas dibunuh dalam serangan di tempatnya menginap di Teheran pada 31 Juli. Ia berada di Iran untuk menghadiri pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian sehari sebelumnya pada 30 Juli.

Hamas dan Iran menuding Israel dalang di balik pembunuhan Haniyeh. Israel hingga kini bungkam tak mengakui maupun membantah tuduhan tersebut. Iran pun bersumpah bakal membalas keras Israel karena membunuh tamu penting mereka di teritori Teheran. Sumpah ini diikuti pemanggilan seluruh proksi Iran, Poros Perlawanan, tak lama setelahnya.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sejauh ini telah menyatakan siap akan segala skenario. Dia memastikan bakal membalas siapapun yang melancarkan serangan ke wilayah Israel. Amerika Serikat sementara itu menyatakan bakal membantu Israel menghalau serangan apapun. Militer AS bahkan langsung mengerahkan sumber daya tambahan ke Timur Tengah untuk mengantisipasi segala kemungkinan. Pengerahan itu termasuk sebuah kapal induk.

Meski siap membantu Negeri Zionis, AS dan negara-negara Barat tetap berupaya meredam ketegangan di Timur Tengah dengan membujuk masing-masing pihak untuk de-eskalasi. Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, hingga Italia bahkan mengeluarkan pernyataan bersama pada Senin (12/08/2024) yang mendesak Iran “menghentikan ancaman serangan militer terhadap Israel.” []

Redaksi08

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com