WASHINGTON DC – Perdana Menteri India Narendra Modi menelepon Presiden AS Joe Biden pada Senin (26/08/2024) dan menyuarakan untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Sebelumnya, Modi membuat marah warga Ukraina karena Modi memeluk Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskwa baru-baru ini.
Tetapi, Modi kemudian juga mengunjungi Ukraina pada Jumat kemarin dan mengatakan pada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahwa tidak ada masalah.
Dalam sambungan teleponnya, Modi menegaskan kembali posisi India yang konsisten dalam mendukung dialog dan diplomasi.
“India juga menyatakan dukungan penuh untuk pemulihan perdamaian dan stabilitas yang cepat,” kata pernyataan kementerian luar negeri India, dikutip dari AFP pada Selasa (27/08/2024).
Ditanya tentang tanggapan Biden, juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan bahwa Amerika Serikat mendukung semua negara yang mendengarkan perspektif Zelensky tentang mengakhiri perang.
“Kami menyambut negara lain yang ingin membantu Presiden Zelensky bekerja menuju perdamaian yang adil ini,” kata Kirby kepada wartawan.
Gedung Putih kemudian merilis pernyataan panggilan telepon yang mengatakan Biden memberi pujian kepada PM India atas pesan perdamaian dan dukungan kemanusiaan yang berkelanjutan bagi Ukraina, termasuk sektor energinya.
“Modi dan Biden menegaskan dukungan berkelanjutan mereka untuk penyelesaian konflik secara damai sesuai dengan hukum internasional, berdasarkan Piagam PBB,” kata Gedung Putih.
Sebelumnya, Zelensky telah menyerukan pengembalian semua wilayah yang direbut Rusia, yang melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022.
India belum secara eksplisit mendukung sikap Zelensky. Meskipun hubungan dengan Washington semakin dekat, India menolak untuk bergabung dengan sanksi AS terhadap Moskwa, yang memiliki hubungan historis dengannya, dan sebaliknya telah menerima Rusia sebagai sumber minyak yang lebih murah.
India mengatakan bahwa Modi dan Biden juga membahas Bangladesh, tempat pemimpin Sheikh Hasina, sekutu dekat New Delhi, mengundurkan diri dan melarikan diri awal bulan ini setelah protes massal terhadap pemerintahannya yang semakin otoriter.
Pernyataan India mengatakan bahwa Modi dan Biden menekankan pemulihan hukum dan ketertiban serta memastikan keselamatan dan keamanan kaum minoritas, khususnya umat Hindu, di Bangladesh.
Segera setelah jatuhnya Hasina, serangan terhadap umat Hindu di seluruh Bangladesh yang mayoritas Muslim dilaporkan. Situasi keamanan telah jauh membaik sejak saat itu. []
Redaksi08