JAKARTA – Ketua Umum NasDem Surya Paloh berharap pemerintahan Prabowo Subianto mendatang bisa membuat suasana hukum yang lebih sejuk di Indonesia. Hal itu diyakini bisa membangun Indonesia lebih baik di masa mendatang. Paloh menyatakan sulit bagi Indonesia untuk maju jika dalam suasana hukum yang mencekam. Sehingga, ia berharap kepemimpinan Prabowo bisa memberikan suasana hukum Indonesia yang lebih baik.
“Kita tidak mungkin akan bergerak lebih hebat ke depan membawa impian-impian besar membangun optimisme ketika berhadapan dalam suasana yang mencekam,” kata Paloh dalam pidatonya di penutupan Kongres NasDem ke-III, Jakarta, Selasa (27/08/2024).
“Karena aspek penegakan hukum dari kanan kiri, muka belakang, atas bawah, setiap hari setiap sore setiap malam setiap pagi,” sambungnya.
Paloh mengklaim suasana hukum baru yang sejuk itu adalah harapan banyak orang dari berbagai elemen dan latar belakang. Ia menyadari semua manusia tidak sempurna dan hanya bisa berupaya untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari.
Oleh karena itu, kata dia, hukum seharusnya digunakan sesuai dengan fungsinya yaitu untuk menegakkan keadilan di Indonesia.
“Hukum bukan untuk mencari-cari kesalahan sudah bukan waktunya lagi negeri ini harus datang dalam suasana untuk menikmati seluruh pemberitaan yang menjadi bahan tertawaan bahkan sinisme dari dunia internasional,” tutur dia.
Paloh mengaku tak mau Indonesia menjadi bahan tertawaan dunia internasional karena banyak pemberitaan terkait kasus penegakan hukum.
“Banyak hal yang bisa kita lakukan Indonesia adalah negeri yang besar kita membutuhkan energi yang besar dan di sini lah kami menaruh harapan Bapak Prabowo yang kami hormati di bawah kepemimpinan bapak,” ujar Surya Paloh.
Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024, pengucapan sumpah/janji presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada 20 Oktober.
Sehingga, presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan diambil sumpah sebagai presiden dan wakil presiden pada Minggu (20/10), menggantikan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang habis masa jabatannya. []
Redaksi08