TENGGARONG – MOMEN Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Tenggarong menjadi kesempatan bagi Unikarta untuk memperkuat kesadaran para mahasiswa baru tentang peran strategis Ibu Kota Nusantara (IKN) bagi pembangunan nasional.
Ketua Panitia PKKMB Unikarta Wawan Ahmad mengungkapkan, kegiatan dalam rangka mengenalkan lingkungan kampus kepada para mahasiswa baru Unikarta tersebut, salah satunya bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya kolaborasi strategis antara Unikarta dan IKN dalam mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045.
“Kami telah mengundang Deputi Sosial Budaya dan ESDM yang diwakili oleh Dr. Conrita Ermanto dari IKN sebagai salah satu pemateri PKKMB,” ujar Wawan saat ditemui beritaborneo.com di halaman kampus Unikarta, Kamis (29/08/2024)
Mahasiswa semester 7 Program Studi Ilmu Hukum ini menjelaskan, PKKMB tahun ini dirancang tidak hanya sebagai ajang pengenalan kampus bagi mahasiswa baru, tetapi juga sebagai upaya untuk memperkuat kesadaran akan peran strategis IKN dalam pembangunan nasional.
“Kami ingin mahasiswa baru memahami betapa pentingnya kontribusi mereka dalam perjalanan panjang menuju Indonesia Emas 2045,” katanya.
Melalui berbagai kegiatan yang telah dipersiapkan, PKKMB Unikarta berupaya mengintegrasikan nilai-nilai kebangsaan dengan semangat inovasi yang dibawa oleh proyek IKN.
“Sinergi ini akan menjadi modal penting bagi mahasiswa untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan nasional,” tambahnya.
Kegiatan PKKMB yang berlangsung selama beberapa hari ini diisi dengan sesi-sesi diskusi, seminar, dan workshop yang melibatkan para pakar dari berbagai bidang, termasuk perwakilan dari tim IKN. Diharapkan, melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat lebih memahami peran mereka sebagai generasi penerus yang akan turut menentukan masa depan Indonesia.
Dengan tema “PKKMB Unikarta dan IKN Bersinergi Mewujudkan Indonesia Emas 2045”, acara tersebut menjadi momentum penting bagi Unikarta untuk memperkuat peranannya dalam mendukung pembangunan nasional, khususnya dalam konteks pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. []
Penulis: Nur Rahma Putri Aprilia | Penyunting: Agus P Sarjono