Tak Gentar, Guru SMK Banjarbaru Tolak Hapus Video Kritik Kadisdikbud Kalsel

BANJARBARU – Viral curhatan di media sosial sentil etika Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) tak membuat Amalia Wahyuni seorang guru SMK di Kota Banjarbaru gentar.

Diketahui tenaga pengajar salah satu SMK swasta di Banjarbaru itu luapkan kekecewaan kepada Kadisdikbud Kalsel di media sosial pada Senin (02/09/2024). Dia mengungkapkan, kegeraman dirinya karena tidak dihargai sebagai peserta rapat resmi yang tak tahan asap rokok. Di satu sisi saat kegiatan, Kadisdikbud Kalsel Muhammadun dinilai kurang beretika karena merokok dan hanya pakai sandal.

Guru Bahasa Inggris yang biasa disapa Ama itu pun mengaku berani keluarkan uneg-unegnya di media sosial karena jika tidak viral tidak ada keadilan.

“Jujur saya tidak memiliki power, saya cuma ratik, jadi saya memakai sosial media, karena saat ini kalau tidak viral tidak ada ditindak, tidak ada keadilan,” ujar Amalia Wahyuni, saat ditemui Kanalkalimantan.com, Rabu (04/09/2024) siang. Pasca curhatan dirinya itu viral, Ama mengaku tidak ada mendapatkan ancaman maupun intimidasi. Namun, di sisi lain katanya, tebaran fitnah berdatangan kepada dirinya.

Meskipun nantinya ia digugat, Ama mengaku tidak takut. “Silahkan ditanya kepada semua peserta saksinya banyak kalau peserta berbohong resiko tanggung sendiri saya tidak bisa membalas mungkin Allah atau Tuhanyang bisa membalas,” tegas dia.

“Alhamdulillah selama ini, meskipun saya tidak meminta, tapi dengan rencana ada demo kemudian tawaran bantuan datang untuk melindungi saya, seperti LBH maupun LSM siap mendampingi saya, tidak sendiri,” sambungnya.

Meski dirinya diminta menarik video di media sosial itu, Ama mengaku tidak akan mau. Setelah kejadian itu, Ama kembali menjelaskan bahwa dirinya mendapatkan telepon dari kepala sekolah tempatnya mengajar. Dimana sekolah meminta Ama untuk pulang dan tidak melanjutkan kegiatan di hotel tersebut. Tak hanya itu, dirinya juga diminta menghadap ke ruang kepala sekolah keesokan paginya.

“Waktu itu pukul 08.30 di ruangan saya diberi wejangan oleh kepala sekolah, dan disuruh beliau untuk takedown (Hapus, red) video, tapi saya tegaskan kepada beliau bahwa saya mohon maaf kalau saya takedown berarti saya adalah pribadi yang tidak memiliki pendirian tetap atau plin-plan,” ungkapnya bercerita.

Dengan dirinya tidak menarik video viral tersebut, Ama mengaku siap menerima segala konsekuensi yang datang kepada dirinya.

“Saya terima dan saat ini saya masih menunggu keputusan dari sekolah, kalau diberhentikan berarti rezeki saya menjadi guru sudah sampai di situ,” tegas Ama.

“Dan saya siap dengan segala keputusan karena sebelum saya memposting video saya memikirkan matang-matang segala konsekuensinya,” sambungnya lagi.

Sejumlah pesan pun disampaikan oleh guru SMK di Kota Banjarbaru itu kepada para awak media.

Pertama dirinya meminta agar Kadisdikbud Kalsel bisa berubah, bahkan sedikit saja dengan menempatkan sikap sesuai dengan tempatnya. Dan juga kepada Gubernur Kalsel selaku pimpinan pemerintahan daerah, agar dapat memilih siapa pun kepala dinas yang benar-benar kompeten dan memiliki adab.

“Meski Kadisdik saat ini adalah teman dekat, keluarga dekat namun pada kasus ini siapapun yang bapak pilih sebagai kepala dinas saya mohon bapak lebih selektif lagi, saya tidak peduli siapapun yang dipilih yang penting dia berkompeten dan adab utamanya,” harap dia.

Masih menurut Ama, sebaik-baiknya pemimpin adalah mereka yang memberikan contoh yang baik kepada bawahan.

“Kata anak-anak murid saya, kalau kepala dinas saja boleh merokok di dalam ruangan dengan pakai baju dinas, itu artinya kami sebagai siswa boleh merokok di dalam kelas dengan pakai baju sekolah. Dari kalimat itu sudah dapat disimpulkan bahwa kasus tersebut bisa menjadi contoh bagi generasi selanjutnya,” tuntasnya.

Sementara itu menurut informasi dihimpun, sejumlah awak media masih berusaha menemui Kadisdikbud Kalsel untuk bisa memberikan keterangan. Namun sampai saat ini belum ada yang berhasil mendapatkan keterangan dari Muhammadun.

Sementara itu, sebuah akun instagram @cak_aly memposting sebuah video berdurasi 2 menit 39 detik yang berisi kesaksian sebagai narasumber dalam kegiatan itu.

Ketua MKKS SMK Provinsi Kalsel itu mengatakan, dalam kegiatan teguran yang disampaikan oleh Kadisdikbud dinilai sudah baik.

“Berawal dengan baik sebenarnya teguran dari bapak kepala dinas itu untuk menyuruh yang bersangkutan tidak tahan dengan asap rokok untuk keluar ruangan,” kata Ketua MKKS SMK. Namun, Amalia menyikapi teguran itu dengan membagikannya ke media sosial. Disebutkan posisi kepala dinas saat itu kurang memperlihatkan rokoknya.

Lebih jauh disampaikan bahwa kehadiran Amalia diketahui bukan sebagai tim pencegahan dan penanganan kekerasan dalam satuan pendidikan yang menjadi peserta dalam rapat resmi itu.

“Yang bersangkutan ternyata hasilnya dari data panitia, bukanlah sebagai ketua atau bahkan anggota TPPK dan itu juga terklarifikasi oleh kepala sekolahnya,” tuntas video klarifikasi itu. []

Redaksi08

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com