SAMARINDA – PROVINSI Banten mengikuti pawai ta’aruf pada Sabtu (07/09/2024). Kegiatan tersebut termasuk bagian dari kegiatan MTQ Nasional ke-XXX di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Pada kesempatan itu, para kafilah yang melakukan pawai memberikan cenderamata kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim yang diwakili Penjabat (Pj) Gubernur Akmal Malik di atas panggung kehormatan.
Plh Sekretaris Daerah Provinsi Banten Virgojanti turut hadir menemani para kafilah. Sembari menaiki panggung kehormatan, di tangannya terulur dua buah cenderamata yang diberikan kepada Akmal Malik. Masing-masing adalah duplikasi menara mercusuar dan mushaf Quran Al-Bantani.
“Tadi kami memberikan cenderamata yakni menara mercusuar yang menjadi ikon jalan yang dibangun ketika masa kolonialisme Belanda yaitu jalur lintas utara yakni Anyer-Panarukan, yang memang titik nolnya itu di Anyer, Banten. Kemudian juga ada mushaf Quran Al-Bantani,” papar Virgojanti ditemui beritaborneo.com saat acara jamuan selamat datang oleh Dispora Kaltim, Sabtu (07/09/2024).
Adapun alasan kenapa dua benda tersebut yang diberikan, kata Virgojanti karena itu merupakan simbol dari keberadaan Islam pertama kali di Provinsi Banten. Mengingat bahwa ajang MTQ Nasional adalah sebuah acara keagamaan islam, maka dirasa tepatlah pilihan dua cenderamata tersebut.
Lebih lanjut Virgojanti bilang, keikutsertaan Banten dalam pawai ta’aruf ini diharap bisa menjadi sarana memperkenalkan budaya Banten kepada para masyarakat, terutama masyarakat Kalimantan Timur sebagai tuan rumah.
“Kami menggunakan kesempatan Musabaqah Tilawatil Quran ini bukan hanya sebagai ajang lomba, namun juga promosi pariwisata. Selain duplikat menara dan mushaf kami juga berikan produk UMKM seperti tenun Baduy,” paparnya lagi.
Selendang tenun Baduy yang dikenal dengan Leuit Baduy itu ditampilkan untuk menunjukkan bahwa masyarakat Suku Baduy masih ada sampai sekarang dan mereka berusaha untuk mempertahankan keaslian sukunya sehingga tidak tertarik dengan peradaban saat ini, sebab mereka mempunyai prinsip sendiri, begitu kata Virgojanti.
“Semoga Banten bisa lebih diketahui oleh seluruh masyarakat secara nasional. Informasi-informasi terkait Banten ini sangat penting untuk promosi karena bisa memotivasi para masyarakat agar bisa berkunjung ke Provinsi Banten,” tutupnya. []
Penulis: Nistia Endah | Penyunting: Agus P Sarjono