DMDI Gelar Festival Budaya Melayu Perdana di Balikpapan

BALIKPAPAN – DUNIA Melayu Dunia Islam (DMDI) menggelar Festival Budaya Melayu perdana di Kota Balikpapan. Festival tersebut bertujuan mengenalkan dan melestarikan budaya Melayu kepada generasi muda. Acara itu dihadiri berbagai kalangan, termasuk peserta komunitas seni dan masyarakat umum.

Festival DMDI menampilkan beragam pertunjukan seni melayu, mulai dari tarian bernama Tari Pesisir Melayu Kaltim, Hadrah, dan Rebana. Tak hanya itu, DMDI juga menyelenggarakan pameran barang Melayu serta melibatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk meramaikan stand-stand di depan Gedung BSCC Dome Balikpapan sebagai lokasi acara.

Sekretaris Panitia Festival Budaya Melayu DMDI Yudi Valen menyebut, kegiatan tersebut adalah kesempatan emas untuk mulai mengenalkan DMDI kepada masyarakat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui pendekatan yang menyenangkan.

“Jadi kami ingin memperkenalkan kepada masyarakat umum DMDI ini telah hadir di Provinsi Kaltim dan insya Allah pada tanggal 16 nanti akan dibentuk kepengurusan DMDI di 10 kabupaten/kota yang ada di Kaltim,” jelasnya ketika ditemui beritaborneo.com di sela-sela festival berlangsung, Minggu (15/09/2024) siang.

Kata Yudi, DMDI sendiri telah ada di berbagai daerah di Indonesia dan berdiri di 27 negara. Sehingga dianggap penting pelestarian budaya melayu ini untuk dijaga pada setiap daerah.

Adapun jumlah peserta lomba yang hadir dalam festival itu dari berbagai kabupaten/kota se-Kaltim diperkirakan sebanyak 718 peserta dari 59 tim di keseluruhan cabang lomba.

Antusiasme yang tinggi dari masyarakat ini kata Yudi menjadi gerbang awal untuk mengembangkan DMDI menjadi organisasi yang bermanfaat ke depannya.

“Kami akan terus mensosialisasikan tentang apa itu DMDI kepada masyarakat kemudian kami ingin mengangkat kembali budaya Melayu agar tetap lestari di masa depan,” harap Yudi.

Dengan keberhasilan acara ini, DMDI berkomitmen untuk mengadakan festival serupa di tahun-tahun mendatang, guna terus menjaga dan mempromosikan budaya Melayu di Indonesia. []

Penulis: Nistia Endah | Penyunting: Agus P Sarjono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com