Keracunan Massal di Kecamatan Sebulu, 219 Warga Terdampak

SEBULU – GEMPAR! Sebanyak 219 warga di Kecamatan Sebulu Ilir, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), mengalami keracunan makanan setelah menyantap nasi kotak dalam acara keagamaan pada Sabtu (14/09/2024) yang lalu.

Insiden tersebut memicu kepanikan, terutama karena puluhan orang harus dirawat intensif, dengan beberapa diantaranya dirujuk ke rumah sakit. Keracunan massal itu diduga terkait dengan konsumsi nasi kotak yang disediakan pada acara peringatan Maulid Nabi di salah satu masjid di wilayah Sebulu.

Kepala Tata Usaha Puskesmas Sebulu 1 Evi Arnawati menyampaikan, pada hari pertama kejadian, 47 warga dilarikan ke Puskesmas Sebulu 1, sementara dua orang lainnya dirujuk ke RSUD AM Parikesit, Kecamatan Tenggarong Seberang. Selain itu, tim medis sempat kewalahan menghadapi lonjakan pasien.

“Koordinasi cepat dilakukan Kepala Puskesmas dengan pemerintah desa dan Dinas Kesehatan Kukar. Kami juga mendapat bantuan dari puskesmas lain,” tutunya kepada beritaborneo.com di Kantor Desa Sumber Sari, Sebulu, Senin (16/09/2024).

Sementara Kepala Puskesmas Sebulu 1 Abdullah Ramli mengungkapkan, pada hari kedua pasien terus bertambah hingga mencapai lebih dari 100 orang. Hingga saat ini, Senin (16/09/2024), tercatat 219 pasien telah ditangani, dengan 160 orang diizinkan pulang. Namun, pasien lainnya masih dalam perawatan intensif.

Selain itu juga terdapat pasien yang dirujuk ke RSUD AM Parikesit, Kecamatan Tenggarong Seberang, yakni seorang balita yang mengalami kejang-kejang dan dehidrasi. Dua pria dewasa juga dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami muntah-muntah usai mengonsumsi dua kotak nasi.

Dugaan awal keracunan berasal dari kontaminasi bakteri, seperti E. coli (Escherichia coli) atau adanya zat berbahaya dalam makanan. Sampel makanan telah dikirim ke Dinas Kesehatan Kukar untuk investigasi lebih lanjut.

Meski begitu, pihak berwenang meyakini, insiden itu sebagai kecelakaan tanpa unsur kesengajaan, dan masalah tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Hingga saat ini, pihak puskesmas terus memberikan perawatan terbaik bagi para korban sembari menunggu hasil uji laboratorium terkait penyebab pasti keracunan.[]

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Agus P Sarjono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com