Dua Bocah Tewas Tenggelam, Ini Kata Anggota DPRD Kaltim

PARLEMENTARIA KALTIM – LUBANG bekas tambang kembali menelan korban di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Korbannya, dua orang bocah laki-laki. Mereka tewas tenggelam di danau bekas tambang batu bara di kawasan L3, Blok B, Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kukar.

Menyikapi kejadian tersebut, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltim Salehuddin meminta Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kaltim memberikan rasa aman kepada masyarakat dan menerapkan prosedur untuk menutup bekas lubang tambang (Void).

“Kami prihatin, tata kelola lubang eks tambang di Kukar tidak dilakukan manajemen yang bagus. Buktinya, ini sudah kesekian kalinya ada korban, dua orang sekaligus. Karena itu, kami meminta kepada pemerintah kabupaten dan provinsi, terutama Dinas ESDM, jangan sampai ini terjadi lagi,” kata Salehuddin, kepada awak media di Kantor DPRD Kaltim, Jumat (20/09/2024).

Dia menyoroti, kelalaian perusahaan yang telah meninggalkan void tanpa memberikan rambu peringatan dan tidak melakukan reklamasi. Menurut dia, harusnya ada sanksi tegas dari pemerintah maupun kementerian, menindak beberapa perusahaan-perusahaan yang memang meninggalkan void. Hal itu katanya lagi, untuk memberikan sok terapi bagi perusahaan-perusahaan yang lain.

“Harusnya perusahaan bertanggung jawab, karena itu memang masih dalam konsesi dan izin dia,” tegasnya.

Wakil rakyat dari daerah pemilihan Kukar ini berharap, dua bocah yang tewas tenggelam di lubang tambang menjadi yang terakhir. Peristiwa itu juga dapat menggerakan pemerintah untuk segera mengambil alih pengelolaan void yang memiliki potensi ekonomi dengan program yang sudah direncanakan bersama. Dan segera menutup lobang bekas tambang yang tidak memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat.

“Mudah-mudahan ini kasus terakhir dan ini menjadi peringatan bagi pemerintah provinsi maupun kabupaten/ kota untuk melakukan proses tata kelola void eks tambang ini dengan betul. Misalnya di Kukar, programnya sudah ada namanya revolusi hijau tapi sampai sekarang programnya belum berjalan dengan baik,” tutup politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini. []

Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Agus P Sarjono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com