TENGGARONG – BERAWAL dari tempat kebugaran di Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Arkan Sport Management kini berkembang menjadi komunitas olahraga tarung tradisi. Bahkan atlet tarung tradisi binaan Arkan Sport Management telah menorehkan sejumlah prestasi di tingkat lokal, provinsi hingga nasional.
Tarung tradisi sendiri adalah seni yang menggabungkan teknik bertarung dengan elemen kesenian. Dengan karakteristik yang unik, seni ini menampilkan gerakan yang lincah dan strategi yang cermat, serta dilengkapi dengan pakaian khusus.
“Alhamdulillah atlet kami banyak yang sudah bertanding ke luar daerah dan memperebutkan banyak medali dalam cabang seni tarung tradisi,” ungkap Pembina Arkan Sport Management Rony Abdurahman ditemui beritaborneo.com di Tenggarong, Jumat (20/09/2024).
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Pengurus Provinsi (Pengprov) Asosiasi Seni Tarung Tradisi (Asta) Kalimantan Timur (Kaltim) ini mengungkapkan, beberapa atletnya juga mengikuti ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut untuk cabang olahraga boxing dan muay thai.
Menurut Rony, partisipasi dalam PON XXI merupakan langkah strategis untuk mengenalkan dan mempromosikan seni tarung tradisi ke tingkat nasional. “Kami berharap melalui ajang ini, masyarakat dapat lebih mengenal dan menghargai seni tarung sebagai bagian dari warisan budaya kita,” ujarnya.
Sebagai informasi tambahan, Arkan Sport Management ini telah berdiri sejak 2014 dan sampai sekarang pembinaan yang dilakukan meliputi seni tarung tradisi, muay thai, boxing, MMA, behempas, zumba, dan wushu.
Selama beberapa bulan terakhir, kompetisi internal telah digelar untuk menentukan atlet terbaik yang akan berpartisipasi di PON. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan masyarakat, diharapkan atlet yang terpilih dapat meraih prestasi yang membanggakan.
Melalui partisipasi ini, diharapkan seni tarung tradisi Kutai Kartanegara dapat menarik perhatian lebih banyak orang dan mendorong upaya pelestarian yang lebih luas. Dengan demikian, seni tarung tradisi bukan hanya sekadar cabang olahraga, tetapi juga sarana untuk memperkuat identitas dan kebanggaan daerah. []
Penulis: Nistia Endah | Penyunting: Agus P Sarjono