PARLEMENTARIA SAMARINDA – JUAL beli buku di beberapa sekolah dan dugaan terjadinya pungutan liar serta intimidasi oleh oknum sekolah terhadap murid, direspon Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda dengan segera membentuk tim terdiri dari lintas komisi.
Demikian hal itu diungkapkan Ketua Sementara DPRD Samarinda Helmi Abdullah usai memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Aliansi Gabungan Mamak Marah dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Samarinda di ruang rapat utama Gedung DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Samarinda, Jumat (20/09/2024).
“Kami hari ini menerima aliansi Mamak Marah, mereka hanya menyampaikan aspirasi mengenai keluhan di sekolah-sekolah terkait masalah jual beli buku yang sangat memberatkan orang tua murid. Bahkan ada beberapa orang tua yang tidak sanggup untuk membeli buku, mereka sampai diintimidasi,” ungkap politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini.
Menyikapi hal itu, Helmi mengatakan, DPRD Samarinda akan membentuk tim gabungan lintas komisi untuk mencari fakta di lapangan dan dari berbagai sumber. Jika memang ada bukti menguatkan seperti yang disampaikan Mamak Marah, maka pihaknya akan memanggil Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Pendidikan untuk dapat memberikan sanksi kepada sekolah yang melakukan pelanggaran.
“Kami dari DPRD akan coba cek langsung ke lapangan atau juga menemui orang tua murid. Kalau memang ada temuan seperti itu, kami akan sampaikan kepada pemerintah kota untuk menindak oknum-oknum kepala sekolah atau oknum guru yang melakukan itu,” kata Helmi.
Helmi mengungkapkan, Disdik Samarinda akan mencetak sendiri buku pelajaran sekolah pada tahun ajaran 2025-2026 untuk mengatasi polemik jual beli buku. Sedangkan untuk tahun ajaran 2024-2025, buku dibeli melalui dana Bantuan Oprasional Sekolah Daerah (Bosda) Samarinda terlebih dahulu.
“Mengenai masalah buku itu pemerintah kota sudah mengambil langkah pertama, buku akan dicetak oleh pemerintah kota Samarinda, informasinya paling lama nanti Januari buku itu sudah dicetak. Sementara menunggu buku itu selesai dicetak, maka pemerintah juga mengambil langkah bahwa buku yang ada sekarang ini dibeli oleh pemerintah melalui dana BOSda Samarinda,” tutup wakil rakyat dari daerah pemilihan Kecamatan Samarinda Utara dan Sungai Pinang ini. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Agus P Sarjono