TENGGARONG – GENERASI muda diharapkan dapat terus melestarikan budaya tradisiona, khususnya seni tari Kesultanan Kutai. Demikian disampaikan Ketua Yayasan Sangkoh Piatu Aji Raden Sopiyan saat ditemui beritaborneo.com usai tampil dalam pembukaan Erau 2024 di Stadion Rondong Demang, Tenggarong, Sabtu (21/09/2024).
Aji Raden Sopiyan menegaskan, Yayasan Sangkoh Piatu berkomitmen untuk terus berkembang dan berharap masyarakat Kutai turut mendukung pelestarian seni dan budaya lokal.
“Kami siap membawa budaya ini ke luar daerah, bahkan Insya Allah ke luar negeri,” ujarnya.
Dia menjelaskan, Yayasan Sangkoh Piatu fokus pada pelestarian tari-tarian tradisional Kesultanan Kutai. Sanggar mereka telah tampil di berbagai ajang nasional, seperti Festival Solo dan Festival Panji di Jawa Tengah.
Sopiyan menyatakan, saat ini sanggar yang dibinanya terus merekrut anak-anak dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk bergabung dalam pelatihan tari, dengan salah satu fokus utama pengembangan tarian topeng. Hingga saat ini, lima dari dua belas target tarian topeng telah berhasil dikembangkan.
Sopiyan juga mengajak generasi muda untuk tidak melupakan budaya tradisional di tengah gempuran budaya modern. “Jangan terpacu dengan budaya sekarang, kita harus melestarikan budaya kita,” tegasnya dalam raut wajah tersenyum.
“Kami telah berdiri sejak 2007, hampir 17 tahun, dan ini sudah kali kedua kami tanpil di acara Erau,” sambung Sopiyan.
Penampilan mereka dalam pembukaan Erau disambut antusias oleh penonton, memperkuat peran Yayasan Sangkoh Piatu dalam menjaga warisan budaya melalui seni tari. []
Penulis: Nur Rahma Putri Aprilia | Penyunting: Agus P Sarjono